Kamis, 20 Mei 2010

Menggabar kartun nabi Muhammad SAW di facebook

  Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring akan mengirim surat ke pengelola situs jejaring sosial Facebook di luar negeri mengenai lomba menggambar kartun Nabi Muhammad di akun tersebut.

“Percuma kalau sudah dihapus kalau ada pihak lain yang memposting kembali, untuk itu perlu juga kesadaran dari kita semua mengenai hal tersebut”, kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, lomba menggambar kartun di akun Facebook adalah celah untuk memprovokasi kerukunan umat beragama.“Untuk itu, kami meminta kepada masyarakat agar tidak terpancing oleh akun tersebut dan kita cooling down saja menghadapi hal ini”, katanya.

Menurut dia, mengenai Rancangan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (RPM Konten) tentang pembatasan konten multimedia, tidak akan mengatur kebebasan pers dan hanya mengatur unsur negatif di dalamnya.“Unsur negatif tersebut adalah pornografi, penjudian, penipuan, kekerasan dan penghinaan terhadap agama, suku dan ras, kata Tifatul Sembiring.Ia menambahkan, kecanggihan teknologi yang sekarang ini dilakukan tidak hanya untuk hal positif tapi banyak juga pihak yang melakukan untuk hal negatif, untuk itu pihaknya akan meminimalisasikan hal tersebut dengan RPM Konten.Menurut survei Komisi Perlindungan Anak (KPA) tahun 2007 lalu, katanya, 97 persen siswa SMP dan SMA pernah menonton atau mengakses film porno di website, 92, 7 persen melakukan oral seks, 67,2 berhubungan badan dan 21,2 melakukan aborsi.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta kepada Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk dapat ‘mencekal’ alamat grup di Facebook berjudul‘Everybody Draw Mohammed Day!’
“Harusnya Kementerian Komunikasi dan Informasi dapat mencekal adanya peredaran seperti ini. Karena menggambar Nabi Muhammad mengarah kepada penghinaan agama,” ujar Ketua MUI Amidhan kepada detikINET, Rabu (19/5/2010).

Selain itu, Amidhan juga berpesan kepada seluruh masyarakat Muslim agar tidak terpancing dan mengikuti lomba tersebut yang akan digelar pada 20 Mei 2010. “Ini cyberwar. Pemerintah harus segera bertindak,” tegasnya.

Amidhan mengingatkan, penghinaan akan dapat memperkeruh suasana dengan dengan para penganut dan kelompok-kelompok yang berbeda dengan Islam.

“Saya harap ini segera dapat diselesaikan sehingga tidak menimbulkan kekacauan,” pintanya. Sementara itu, Kemenkominfo belum bisa dimintai konfirmasi terkait isu ini. ( fw / fw /detikinet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar