Minggu, 16 Mei 2010

Di Bank Dunia, Sri Mulyani Hanyalah 'Kacung'

OLEH: ARIEF TURATNO

BEGITU Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati (SMI) menyatakan mundur dari jabatannnya, reaksi pasar Indonesia sempat bergolak. Sejumlah media, termasuk Koran ternama di Tanah Air, membuat berita dan memajang gambar SMI sedemikian. Bahkan ada yang mengelu-elukan SMI bak pahlawan. Sementara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengomentari tentang kedudukan SMI mendatang sebagai Direktur Bank Dunia (World Bank) sebagai bentuk pengabdian. Pertanyaan dan persoalannya adalah posisi macam apa sih yang nanti dijabat SMI di Bank Dunia itu

Seorang teman yang paham betul tentang apa Bank Dunia dan peranannya dalam percaturan ekonomi dunia mengatakan, bahwa SMI di perusahaan itu tidak lebih dari seorang karyawan. Dia tidak lebih dari seorang “kacung” dari Bank Dunia, yang tidak memiliki peran banyak dalam menentukan kebijakan bank tersebut. Itulah sebabnya, untuk jabatan tersebut diangkat---kebanyakan---dari para mantan menteri negara-negara berkembang atau dunia ketiga, diantaranya SMI sendiri. Jadi menurut teman tadi, tidak ada istimewa. Pertanyaannya adalah kalau jabatan SMI tidak istimewa, yang manakah yang dianggap istimewa?

Sebenarnya, posisi sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) jauh lebih baik daripada sebagai Direktur Bank Dunia. Mengapa? Karena sebagai menteri keuangan dari negara yang menjadi anggota Bank Dunia, seperti Indonesia memiliki kewenangan dalam menentukan kebijakan bank tersebut. Dan meskipun, hanya setahun sekali menteri keuangan mengikuti rapat Bank Dunia---dalam kapasitas sebagai Dewan Gubernur Bank Dunia--- namun apa yang dikemukakan dalam rapat tahunan itu justeru sangat menentukan. Berbeda dengan Direktur Bank Dunia, yang hanya menjalankan saja  dari keputusan rapat tersebut.

Sampai saat ini, negara yang menjadi anggota Bank Dunia tercatat 186 negara. Namun dari 186 negara itu, hanya diwakili oleh 24 orang Direktur Eksekutif Bank Dunia. Di kawasan Asia Tenggara (ASEAN), Indonesia sebenarnya memiliki point atau kontribusi paling tinggi dibanding negara lainnya. Namun anehnya, tidak ada satu pun orang Indonesia yang menjadi Direktur Eksekutif. Dari kawasan ASEAN, justeru Direktur Eksekutif Bank Dunia diambil wakil dari Thailand. Kita tidak tahu, mengapa Indonesia bisa tidak terpilih. Ada yang menduga karena kita kalah dalam diplomasi luar negeri dengan Thailand.

Padahal posisi Direktur Eksekutif jauh lebih baik dari Managing Director World Bank sebagaimana yang bakal disandang Sri Mulyani Indrawati. Mengapa? Karena mereka, termasuk SMI hanyalah menjadi pelaksana tugas apa yang dirumuskan oleh Direkttur Eksekutif. Sekali lagi, SMI nantinya tidak punya kebijakan apa-apa. Sebab dia hanyalah sekedar pelaksana tugas dari Bank Dunia. Kalau kita mau membanggakan diri, maka jadilah Menteri Keuangan saja. Sebab dia adalah anggota Dewan Gubernur yang dapat mendelegasikan kebijakannya kepada Direktur Eksekutif. Dan Direktur Eksekutif selanjutnya mendelegasikan kebijakannya kepada Direktur. Jadi apa namanya, kalau bukan “kacung” Bank Dunia?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar