Rabu, 16 Juni 2010

Program Dajjal

Geert WildersREPUBLIKA.CO.ID,Partai untuk Kebebasan (PVV) pimpinan Geert Wilders ikut bicara serius soal ambil bagian dalam kabinet Belanda. Hingga belum lama ini, banyak orang Belanda tidak terwakili partai yang punya banyak pemikiran ekstrim ini. Tapi, partai populis kanan PVV adalah pemenang terbesar dari sisi peningkatan jumlah kursi di pemilu parlemen Belanda yang lalu, dari 9 menjadi 24. Bersama dengan partai liberal kanan VVD yang meraih 31 kursi, partai ini jadi salah satu partai terbesar.

Daftar program kampanye PVV yang paling kontroversial:

1. Keamanan Keamanan adalah salah satu titik utama program PVV. Menurut partai, jalanan dicemari berandalan, kriminalitas di mana-mana dan ini semua disebabkan para teroris jalanan, yang terutama terdiri dari orang-orang Maroko dan Antilen. Penyelesaian: * 10 ribu polisi dikerahkan * Diadakan pendaftaran etnis untuk semua orang. Termasuk orang Antillen (orang Antillen ini berasal dari kepulauan Karibia Antillen Belanda, yang merupakan bagian dari Belanda). * Kriminal dari Antillen dipulangkan. * Kewarganegaraan Belanda milik para kriminil yang berkewarganegaraan ganda akan ditarik. * Hukuman minimum dan maksimum ditingkatkan, hukuman kerja sosial dihapus.

2. Mendukung Pemberantasan Islam dan Menentang Imigrasi Massal Mungkin ini fokus paling penting dan paling luas dalam program kampanye PVV. Menurut partai, Islam adalah ajaran totaliter, didirikan atas dasar dominasi, kekerasan dan penjajahan. Menurut Wilders, tidak ada yang namanya islam moderat. Jalan keluar untuk menghentikan Islamisasi Belanda adalah: * Imigrasi orang-orang dari negara Islam dilarang. * Pembangunan mesjid, pemakaian burka dan al Qur'an dilarang, serta sekolah islam ditutup. * Burka dilarang di sektor kesehatan, pendidikan, institusi pemerintah dan yang disubsidi, serta diterapkan pajak atas kerudung. * Uni Eropa: Belanda masuk, Turki keluar. * Untuk orang asing: bekerja atau keluar dari Belanda.

3. Mengutamakan Belanda dalam Kebijakan Luar Negeri Kepentingan Belanda dan perjuangan menentang Islam harus jadi pusat kebijakan luar negeri Belanda. Dengan ini Israel mendapat peran penting. Seperti dikatakan dalam program partai: "Israel berjuang untuk kita. Jika Yerusalem jatuh, Athena dan Roma akan menyusul. Oleh karena itulah Israel jadi front terdepan dalam pertahanan Barat. Ini bukan konflik kawasan, melainkan idelogi, sebuah konflik antara pemikiran Barat yang bebas dengan ideologi Islam yang barbar." Jalan keluar untuk memperbaiki kebijakan luar negeri Belanda: * Bantuan pembangunan dibatasi untuk kasus darurat saja. * Partisipasi Belanda dalam perjanjian internasional ditinjau ulang. * Negara Palestina merdeka sudah berdiri sejak 1946, itu sebabnya sejak 1946 pemerintah Belanda menyebut 'Yordania' sebagai Palestina saja. * Kedutaan besar Belanda harus pindah dari Ramat Gan ke ibukota Israel, Yerusalem.

PVV masih punya 10 pokok pikiran lain. Seperti demokratisasi yang antara lain: ketentuan orang berkewarganegaraan ganda tidak boleh duduk di pemerintahan, parlemen atau dewan kota. Sementara di sektor kesehatan, tambahan 10 ribu pekerja dan himbauan menghentikan islamisasi di dalam layanan kesehatan. Dalam pasal pendidikan, lagu kebangsaan Belanda harus dipelajari di sekolah dan bendera Belanda harus kembali dikibarkan. Dan dalam pasal 'menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik' PVV mengatakan 'trend latah soal iklim' harus dihentikan dan pembangkit listrik tenaga nuklir lebih banyak dibangun. Titik Putus Politik Belanda punya tradisi pemerintahan koalisi, dan kali ini pun kabinet harus terdiri sekurangnya tiga partai. Jika PVV ikut, kemungkinan sebagian besar program partainya tidak akan dapat persetujuan kabinet. Geert Wilders, pentolan PVV, tampaknya tidak senang akan hal itu. Seperti tertera dalam program partai. "Untuk PVV, satu-satunya titik putus pembentukan kabinet adalah tidak berubahnya peraturan usia pensiun. Usia pensiun tetap 65 tahun, tidak ditambah satu haripun." Nyatanya, satu hari setelah pemilu, Wilders sudah melupakan hal ini, untuk memperbesar kemungkinan memerintah dengan VVD yang liberal dan CDA yang kristen demokrat, karena kedua partai ingin usia pensiun ditingkatkan menjadi 67 tahun.

Menlu Turki: Segera, Kita Semua akan Shalat di Alaqsha

 

Menlu Turki: Segera, Kita Semua akan Shalat di Alaqsha

Ahmed Davutoglu

Surat kabar Turki "Milliyet" mengungkapkan tentang sebagian dari apa yang terjadi di balik pintu tertutup dan di belakang layar Forum Ekonomi Istanbul baru-baru ini. Terungkap dari pernyataan Menteri Luar Negeri Turki, Ahmed Davutoglu, yang berjanji untuk shalat di Masjid Alaqsha segera.

Menurut surat kabar Libanon as Safir, pernyataan Oglu tersebut adalah yang pertama kali dari seorang pejabat non Arab dan disampaikan di depan rekan-rekannya para menteri luar negeri Arab yang ikut ambil bagian dalam Forum Istanbul.

As Safir menyatakan bahwa Oglu, dalam pertemuan tertutup dengan 17 menteri luar negeri Arab, berbicara dengan nada meledak-ledak, tetapi tidak emosional. Dia mengatakan kepada mereka: "Al Quds segera akan menjadi ibu kota Palestina. Kita semua akan menunaikan shalat bersama di Masjid Alaqsha."

Seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri Turki menjelaskan pernyataan Davutoglu, yang mengatakan, "Semua tahu bahwa setiap orang Turki sekarang dapat shalat di Masjid al Aqsha, tapi dia harus mendapatkan visa Israel." Yang dimaksudkan Davutoglu adalah pendirian negara Palestina dengan ibukota al Quds Timur, sehingga para pejabat Arab bisa pergi ke sana dengan bebas dan shalat di Masjid Alaqsha tanpa visa (Israel).

Pejabat Turki ini mengatakan, "Ini berarti, bagi Turki, bahwa pencabutan blokade atas Gaza tidak lama lagi. Sebagaimana Gaza adalah tujuan utama, maka pendirian negara Palestina akan menjadi tujuan utama juga."

Namun sebenarnya aku lebih menyukai kalau yang memberi pernyataan ini adalah Arab Saudi.Namun sayang dia hanya membisu,tak terkecuali pengikut mereka yang mengaku “SALAFY”.

Menlu Turki: Segera, Kita Semua akan Shalat di Alaqsha

 

Menlu Turki: Segera, Kita Semua akan Shalat di Alaqsha

Ahmed Davutoglu

Surat kabar Turki "Milliyet" mengungkapkan tentang sebagian dari apa yang terjadi di balik pintu tertutup dan di belakang layar Forum Ekonomi Istanbul baru-baru ini. Terungkap dari pernyataan Menteri Luar Negeri Turki, Ahmed Davutoglu, yang berjanji untuk shalat di Masjid Alaqsha segera.

Menurut surat kabar Libanon as Safir, pernyataan Oglu tersebut adalah yang pertama kali dari seorang pejabat non Arab dan disampaikan di depan rekan-rekannya para menteri luar negeri Arab yang ikut ambil bagian dalam Forum Istanbul.

As Safir menyatakan bahwa Oglu, dalam pertemuan tertutup dengan 17 menteri luar negeri Arab, berbicara dengan nada meledak-ledak, tetapi tidak emosional. Dia mengatakan kepada mereka: "Al Quds segera akan menjadi ibu kota Palestina. Kita semua akan menunaikan shalat bersama di Masjid Alaqsha."

Seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri Turki menjelaskan pernyataan Davutoglu, yang mengatakan, "Semua tahu bahwa setiap orang Turki sekarang dapat shalat di Masjid al Aqsha, tapi dia harus mendapatkan visa Israel." Yang dimaksudkan Davutoglu adalah pendirian negara Palestina dengan ibukota al Quds Timur, sehingga para pejabat Arab bisa pergi ke sana dengan bebas dan shalat di Masjid Alaqsha tanpa visa (Israel).

Pejabat Turki ini mengatakan, "Ini berarti, bagi Turki, bahwa pencabutan blokade atas Gaza tidak lama lagi. Sebagaimana Gaza adalah tujuan utama, maka pendirian negara Palestina akan menjadi tujuan utama juga."

Namun sebenarnya aku lebih menyukai kalau yang memberi pernyataan ini adalah Arab Saudi.Namun sayang dia hanya membisu,tak terkecuali pengikut mereka yang mengaku “SALAFY”.

Kita Semua akan Shalat di Alaqsha

 

Menlu Turki: Segera, Kita Semua akan Shalat di Alaqsha

Ahmed Davutoglu

Surat kabar Turki "Milliyet" mengungkapkan tentang sebagian dari apa yang terjadi di balik pintu tertutup dan di belakang layar Forum Ekonomi Istanbul baru-baru ini. Terungkap dari pernyataan Menteri Luar Negeri Turki, Ahmed Davutoglu, yang berjanji untuk shalat di Masjid Alaqsha segera.

Menurut surat kabar Libanon as Safir, pernyataan Oglu tersebut adalah yang pertama kali dari seorang pejabat non Arab dan disampaikan di depan rekan-rekannya para menteri luar negeri Arab yang ikut ambil bagian dalam Forum Istanbul.

As Safir menyatakan bahwa Oglu, dalam pertemuan tertutup dengan 17 menteri luar negeri Arab, berbicara dengan nada meledak-ledak, tetapi tidak emosional. Dia mengatakan kepada mereka: "Al Quds segera akan menjadi ibu kota Palestina. Kita semua akan menunaikan shalat bersama di Masjid Alaqsha."

Seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri Turki menjelaskan pernyataan Davutoglu, yang mengatakan, "Semua tahu bahwa setiap orang Turki sekarang dapat shalat di Masjid al Aqsha, tapi dia harus mendapatkan visa Israel." Yang dimaksudkan Davutoglu adalah pendirian negara Palestina dengan ibukota al Quds Timur, sehingga para pejabat Arab bisa pergi ke sana dengan bebas dan shalat di Masjid Alaqsha tanpa visa (Israel).

Pejabat Turki ini mengatakan, "Ini berarti, bagi Turki, bahwa pencabutan blokade atas Gaza tidak lama lagi. Sebagaimana Gaza adalah tujuan utama, maka pendirian negara Palestina akan menjadi tujuan utama juga."

Namun sebenarnya aku lebih menyukai kalau yang memberi pernyataan ini adalah Arab Saudi.Namun sayang dia hanya membisu,tak terkecuali pengikut mereka yang mengaku “SALAFY”.

Senin, 14 Juni 2010

MISTERI PERUT BUMI : ILMIAH, FAKTA, MITOS DAN CERITA FIKSI

 

EARTH theory, teori ini intinya memaknai bahwa Bumi dan seluruh planet di jagat raya ini tidaklah bebentuk bola penuh, melainkan bola berongga yang didalamnya mungkin saja terdapat spesies mahluk hidup lain. Hal ini mungkin saja terjadi karena mesin bor kita hanya mampu paling jauh saat ini mencapai 12.3 kilometer menembus bumi melalui proyek Kola Superdeep Borehole yang dilakukan di Rusia.

Bumi selalu dianggap berbentuk bulat dan mempunyai gravitasi yang sama di seluruh permukaannya. Kenyataannya tidak begitu. Karena massa di perut bumi memiliki kerapatan yang heterogen, maka terjadilah penyimpangan gaya gravitasi. Anomali itulah yang justru dicari para memburu minyak bumi dan para penambang. Untuk menggambarkan bentuk bumi, ada beberapa model yang dipakai, di antaranya dipilih bentuk ellipsoida dan digunakan asumsi bahwa densitas (kerapatan) bumi homogen. Padahal, kenyataannya, kerapatan massa bumi itu heterogen yang juga diliputi air, batuan leleh, minyak, dan gas. Di permukaan bumi ada gunung-gunung yang memendam magma, sebagiannya ditutupi lautan, dan di bawahnya bersembunyi cekungan minyak. Daerah-daerah tersebut gaya beratnya lebih rendah dibandingkan dengan permukaan atau lapisan bumi yang padat dan rapat.

Dengan ditemukannya kondisi itu, bentuk ellipsoid bumi yang ideal tadi memiliki jarak dengan bentuk geoid, yaitu model bumi yang mendekati bentuk bumi sesungguhnya. Secara praktis geoid dianggap berimpit dengan permukaan laut rata-rata pada saat keadaannya tenang dan tanpa gangguan cuaca. Jarak geoid terhadap ellipsoid itu—yang disebut undulasi geoid—jelas tidak sama di semua tempat, karena ketidakseragaman sebaran densitas massa bumi itu. Beda tinggi antara ellipsoid dan tinggi geoid sangatlah bervariasi dan besarnya bisa mencapai puluhan meter. Peta geoid dibuat berdasarkan pengukuran gaya berat bumi di setiap tempat menggunakan alat ukur yang disebut dengan gravimeter. Pengukuran itu dilakukan dengan mengacu pada jejaring berupa garis-garis sejajar dengan kerapatan tertentu, yang direncanakan di atas peta. Bagi kegiatan survei pemetaan, geoid digunakan untuk acuan tinggi rupa bumi atau topografi. Untuk keperluan aplikasi geodesi, geofisika, dan oseanografi dibutuhkan juga geoid dengan ketelitian yang tinggi. Hal ini dapat dilakukan dengan memadukan sistem global positioning system (GPS) yang dapat mengukur ketinggian permukaan bumi di mana pun dan kapan pun, serta tidak tergantung cuaca di seluruh permukaan bumi. Dalam bidang geodesi, informasi geoid yang teliti ini dipadukan dengan sistem GPS dalam penentuan tinggi ortometrik digunakan untuk berbagai keperluan praktis, seperti pembangunan infrastruktur bangunan, bendungan, dan saluran irigasi. Teknik pengukuran aerial gravitasi adalah menempatkan alat gravimeter di pesawat terbang yang mengudara dengan kecepatan, tinggi, dan arah tertentu, banyak digunakan setelah era GPS, karena memberi akurasi posisi yang sangat teliti. Adapun teknik pengukuran dari antariksa dengan menempatkan sensor gravitasi pada satelit, baru diterapkan pada era milenium ini dengan diluncurkannya satelit gravitasi, seperti Champ, Grace, dan Goce. Data gravitasi ini diaplikasikan antara lain untuk pencarian sumber daya alam, seperti mineral, hidrokarbon, gas, geotermal, dan hidrologi. Selain itu, juga untuk mengetahui deliniasi struktur bumi yang berhubungan dengan bencana alam, seperti patahan, tanah longsor, dan gunung api. Informasi geoid yang dibuat dari data gaya berat diperlukan untuk penerapan sistem tinggi dengan teknik satelit, seperti GPS, Galileo, dan Glossnas, serta unifikasi sistem tinggi untuk pemetaan serta menunjang penelitian kenaikan paras muka laut dan sirkulasi arus laut.

Di Indonesia

Pengukuran gaya berat di Indonesia, telah lama dilakukan oleh perusahaan minyak di Jawa dan Sumatera. Namun, cakupannya tergolong sempit. Data itu selama ini dirahasiakan perusahaan itu karena dapat mengungkap kondisi lapisan permukaan bumi yang memiliki cekungan minyak. Sementara itu, di luar Pulau Jawa dan Sumatera boleh dibilang hingga kini minim data gaya berat, bahkan Papua masih tergolong blank area. Penyediaan data gaya berat secara nasional untuk keperluan pembangunan di daerah dilakukan Bakosurtanal dengan menggandeng Denmark Technical University. Untuk mempercepat survei gravitasi ini dipilih wahana pesawat terbang, yang menurut Koordinator Survey Airborne Gravity Indonesia (SAGI) 2008, Fientje Kasenda, memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan survei di darat atau teresterial dan satelit. Dengan pesawat terbang jangkauan lebih luas dan cepat untuk medan yang berat, seperti hutan, pegunungan, dan perairan dangkal hingga pesisir. Selain itu juga memberikan kesinambungan data antara laut dan darat. Resolusi data lebih baik dibandingkan dengan satelit. Biaya yang dikeluarkan pun relatif lebih murah. Dalam program Bakosurtanal, SAGI tahap pertama dilakukan di seluruh Sulawesi, sebagai daerah yang memiliki topografi yang kompleks. Diharapkan survei gaya berat dan pembuatan peta seluruh Indonesia dapat diselesaikan pada tahun 2012

Samudera di dalam perut bumi ?

Ketika ilmuwan memayar (scan) di kedalaman bagian dalam bumi menemukan sebuah waduk raksasa di bawah Asia Timur, volume air di dalamnya setara dengan jumlah air di lautan Antartika atau lautan kutub utara. Yang tampak di sisi kiri gambar atas adalah sebuah gambar bidang singgung gambar sebelah kanan, menampakkan ketidaknormalan atenuasi (pelemahan) gelombang kejut dalam mesofer di kedalaman 620 mil di bawah tanah. Di antara kedua gambar tersebut, warna merah menerangkan lapisan batuan yang luar biasa lemah dan gembur, dan dianggap bagian dalamnya banyak mengandung air, sedangkan warna biru menerangkan batuan yang luar biasa keras (warna putih dan kuning terletak di tengah-tengah).

Untuk pertama kalinya manusia menemukan sistem air raksasa di mesosfer bagian dalam. Menurut laporan life science com, bahwa ketika memayar di kedalaman bagian dalam bumi, ilmuwan menemukan sebuah waduk raksasa di bawah Asia Timur, volume air di dalamnya setara dengan jumlah air di lautan Antartika atau lautan Kutub Utara. Ini adalah kali pertamanya manusia menemukan sebuah sistem air raksasa di mesofer bagian dalam. Temuan ini adalah hasil penelitian bersama ahli geologi dari Universitas Washington yakni Michael Wysession dengan Jesse Lawrence, mahasiswanya dari Universitas California, dan temuan ini akan dipublikasikan di monograf terbitan lembaga geofisika Amerika. Mereka berdua telah mengalisis bersama grafik gelombang kejut sebanyak hampir 600.000 bagian (catatan gelombang kejut yang muncul ketika gempa bumi melintasi bumi, dikumpulkan dari peralatan yang tersebar di berbagai daerah di dunia).

Mereka mendapati, bahwa gelombang gempa di bawah daratan Asia memperlihatkan fenomena yang lemah, selain itu kecepatannya juga sedikit melamban, Wysession mengatakan : “Air dapat memperlambat kecepatan gelombang gempa, sejumlah besar tanda-tanda melamban dan melemahnya hal tersebut dapat memprediksi di mana terdapat air.” Menurut perhitungan sebelumnya, bahwa ketika lapisan batuan dingin tenggelam ke dalam mesofer di bawah tanah sedalam ribuan km, suhu tinggi di kedalaman bawah tanah akan mengeluarkan uap air dalam lapisan batu tersebut.
Wysession menuturkan : “Itulah yang akan kami tunjukkan di sini, air dalam lapisan batuan tersebut tenggelam bersama lapisan batuan dasar laut dan air itu sangat dingin, namun seiring dengan membesarnya tingkat kedalaman, suhu akan mulai naik, dan lapisan batuan mulai tidak stabil, dan kehilangan air yang terkandung di dalamnya.” kemudian air mulai naik dan masuk ke daerah timbunan, dan di sana menjadi daerah jenuh air, namun di sana sekilas tampak tetap seperti lapisan batuan padat, dan hanya dengan meletakkannya dalam laboratorium Anda baru dapat menemukan air di dalamnya.” Meski sekilas mereka tampak seperti batuan padat, sebanyak 15 % dalam beberapa batuan dasar laut adalah air. Wysession menuturkan: “Konkretnya, air berada dalam struktur mineral batuan. Ketika Anda memanaskannya, ia akan menghilangkan air, sama seperti Anda membakar sepotong tanah liat, bisa menghilangkan semua air di dalamnya.” Peneliti memprediksikan, bahwa di daerah-daerah permukaan bumi yang diselimuti air, cukup 0.1 % lapisan batuan tenggelam ke dalam mesofer sudah bisa menghasilkan volume air yang setara dengan satu lautan Kutub Utara. Wysession menamakan struktur bawah tanah yang baru ini sebagai “Beijing abnormal”, sebab ia ditemukan di bawah Kota Beijing, China, yang nilai resesi gelombang gempanya terbesar. Pertama kali Wysession memakai istilah ini dalam sebuah penjelasannya di Universitas Beijing. Menurut Wysession : “Mereka merasa sangat menarik, ancaman gempa bumi China jauh lebih besar dibanding daerah lain di dunia, karena itu mereka sangat tertarik pada seismologi.” Sebanyak 70% permukaan bumi ditutupi oleh air, air-air ini memiliki banyak manfaatnya, satu di antaranya adalah memainkan peranan “pelicin” bagi pergerakan lempeng daratan. Coba lihat Venus, di mana menurut Wysession bagian dalamnya sangat panas dan ekstrem kering, ia tidak memiliki struktur lempeng, semua air yang ada mungkin telah di-evaporasi (menguap), tidak ada lempeng, dan seluruh sistemnya ditutup.

Pelangi dari Perut Bumi

Perut bumi yang padat dan gelap telah menyembunyikan pesonanya selama jutaan masa. Oleh karenanya kita menjadi takjub tak terkira ketika batu warna-warni bak pelangi itu muncul ke permukaan. Di bawah cahaya sinar matahari, mereka seakan berlomba memamerkan keindahannya.  Kepadatan perut bumi serta temperatur magma yang super panas telah menjadi salah satu biang sebab terjadinya kristal-kristal batu berharga. Di saat magma sedang sedang hot-hotnya, beberapa jenis kristal batu bahkan sudah mulai terbentuk. Mula-mula butir intan diikuti kemudian oleh yang lain. Melalui kegiatan vulkanik maupun tektonik, letusan gunung berapi ataupun gempa bumi, magma mendidih keluar dari dapurnya menuju ke permukaan, mencari hawa segar. Magma keluar mengendap-endap sampai akhirnya malah mengendap beneran. Seiring dengan perjalanannya terbentuklah berbagai batu mineral, di antaranya tergolong sebagai batu mulia, batu berharga, ratna mutu manikam. Mereka diantaranya adalah: Beryl, Chrysoberil, Corundum, Diamond, Fieldspar, Garnet, Jade, Lazurite, Peridot, Opal, Quartz, Spinel, Topaz, Tourmaline, Turquise dan Zircon.

Meskipun berlainan warna namun batu ruby dan sapphire sesungguhnya berasal dari satu jenis mineral yang sama yaitu corundum (Al2O3 atau Aluminium Oxide). Corundum terbentuk jauh di dalam perut bumi, lebih dari minus puluhan km dari tempat pohon biasa berdiri, pada suhu ribuan derajat celsius. Muncul ke permukaan dengan nebeng lahar yang muncrat atau ndledek akibat gunung terbatuk atau akibat bumi menggeliat. Hal ini dapat kita ketahui dari kehadirannya di daerah Srilangka (Ceylon), Madagascar, Kenya dan Tanzania. Daerah daerah tersebut satu sama lain memang bersaudara secara geologi. Selain itu corundum juga terdapat di Kashmir (India), Pakistan, Thailand, Kamboja, Burma, Afghanistan, Colombia, Montana (USA), China serta Australia.

Mineral Corundum terlihat hanya serupa kerikil, bukan seperti kerakal atau batu besar. Ditimang terasa mantap, padat dan berisi. Kerasnya minta ampun, berskala 9, terpaut hanya 1 point dibawah intan, batu terkeras sedunia. Sudah pasti ribuan kali lebih keras dibanding kuku jari yang cuma berskala 2,5 atau dibanding dengan layar kaca komputer yang hanya 5,5 maupun dengan topi baja yang berskala 6,5. Berat jenisnya mendekati angka 4, artinya seperempat gelas berisi corundum bobotnya setara dengan segelas penuh air pada suhu 4 derajat celsius. Bodinya sekel dan tahan banting, tidak rapuh seperti kapur tulis. Kristalnya bersegi-segi mirip model piramid mini (hexagonal/trigonal). Sosoknya dapat ditemukan baik dalam keadaan bening sebening embun maupun keruh sekeruh kali Ciliwung. Corundum aslinya tidak berwarna. Imbuhan unsur lain membuatnya terlihat merona merah atau menjadi lebam membiru dan sebagainya. Unsur pewarna seperti Chromium (Ce), Ferrum (Fe), Titanium (Ti) dan Nickel (Ni) telah menjadikannya demikian. Corundum putih yang kerasukan unsur pewarna tersebut akan berubah menjadi corundum berwarna. Keadaannya menjadi persis serupa es serut yang diguyur aneka syrup, menjadi terlihat manis dan bikin kita ngiler cleguken.

Istana di Perut Bumi

Selama ini kita mengenal Beirut, Lebanon, hanya sebagai daerah konflik dimana perang saudara meletus dan meluluhlantakan kota itu. Tapi tahukah anda di kota ‘panas’ itu ternyata menyimpan petualangan menantang langsung ke perut bumi. Sebuah goa  kapur Jeita Gratto menawarkan sensasi masuk ke dalam perut Beirut. Kalau anda pernah menyaksikan film petualangan “Journey to the Center of the Earth” , mungkin mirip-mirip seperti itulah situasi Jeita Grotto. Indah luar biasa! Pesona Jeita Grotto membuatnya masuk sebagai salah satu finalis 7 Keajaiban Dunia. Pengumuman tujuh keajaiban dunia ini baru akan dilakukan New7Wonders Foundation pada 2011. Wisata goa Jeita Grotto sempat ditutup ketika perang saudara meletus tahun 1978, dan baru dibuka kembali pada 1995.

Goa bagian bawah dihuni pada zaman prasejarah tetapi ditemukan kembali pada tahun 1836 oleh Pendeta William Thomson. Tempat ini hanya dapat dikunjungi dengan perahu karena merupakan sungai bawah tanah yang menyediakan air minum bersih untuk penduduk Beirut. Sedang bagian atas goa ditemukan pada tahun 1958 oleh Lebanon speleologists. Lokasinya, 60 meter (200 ft) di atas goa terbawah, di sini wisatawan dapat berjalan-jalan melihat sekeliling. Ada ruang-ruang seperti kamar yang berhiaskan stalaktit. Ruang-ruang itu paling tinggiberukuran 120 m.

ISTANA DI PERUT BUMI

Jeita Grotto  yang berlokasi di lembah Sungai Nahr al-Kalb, sekitar 20 km utara ibu kota Beirut, bak istana di perut bumi. Di sana ada ruang-ruang berhiaskan stalaktit yang indah. Situs itu terdiri atas dua gua kapur terpisah, yaitu gua bagian atas dan bagian bawah, tempat mengalirnya sungai bawah tanah sepanjang 6.230 meter (6,23 km). Sebuah jembatan semen memungkinkan para turis melintasi struktur mirip istana tersebut. Juga bisa disaksikan stalaktit maupun stalagmit berkilau yang terbentuk beberapa milenium lalu melalui tetesan air sehingga tercipta jalan setapak di sekitar batu karang yang sulit dihancurkan. Gua sepanjang 10 ribu meter (sekitar 33 ribu kaki) itu memiliki salah satu stalaktit terbesar di dunia yang menggantung 8,2 meter dari atap. Pesona Jeita Grotto mendunia. Gua peninggalan prasejarah tersebut setiap tahun dikunjungi rata-rata 280 ribu wisatawan.

Sumber Energi Panas dan sumber Listrik PLN dari Perut Bumi

Perut bumi ternyata menyimpan potensi listrik yang sangat besar. Interaksi panas yang dihasilkan magma dan kandungan air di antara lapisan batuan membentuk reservoir uap yang dapat digunakan untuk menggerakkan turbin dan membangkitkan listrik dari generator. Dari 50 ribu megawatt potensinya di seluruh dunia, sekitar 40 persennya berada di Indonesia. Tidak berbeda dengan pembangkit listrik lainnya yang bertenaga uap, gas, atau diesel, Pembangkit Listrik tenaga Panas Bumi (PLTP) menggunakan tekanan uap air untuk menggerakkan turbin. Hanya saja uap air yang dibutuhkan sudah diperoleh langsung dari perut bumi. “Seolah-olah terdapat boiler (perebus air) di dalam perut bumi,” kata Yuddy Setyo Wicaksono, general manager PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Kamojang.  Uap air pada dasarnya terbentuk dari penguapan air di dalam perut Bumi. Energi panas yang dimiliki uap air berasal dari magma bertemperatur lebih dari 1.200 derajat Celcius. Panasnya mengalir melalui lapisan batuan kedap air di atasnya yang disebut bedrock. Di atas bedrock itulah terdapat lapisan aquifier berisi air yang berasal dari akumulasi rembesan air hujan.  Air yang dipanaskan pada suhu tinggi cenderung menguap dan bergerak ke atas karena berat jenisnya menurun. Tapi, karena di atas lapisan aquifier terdapat lapisan caprock yang juga kedap air, maka uap air terkurung dan membentuk reservoir uap bertekanan tinggi.  Saat dibuat lubang yang menembus lapisan batuan tersebut, uap akan memancar dengan tekanan antara 3,5 hingga 4 bar dan suhu 140 derajat Celcius. Aliran uap ini kemudian dialirkan melalui pipa-pipa dan diatur untuk menggerakkan turbin. Mula-mula aliran uap dialirkan ke dalam steam receiving header (penyimpan uap) yang mengatur alirannya agar konstan.  Selanjutnya uap dialirkan ke bagian penyaring untuk memisahkan zat-zat padat, silika, dan bintik-bintik air yang terbawa sebagai cara menghindari terjadinya vibrasi, erosi, dan pembentukan kerak pada turbin.  Uap yang sudah bersih digunakan untuk menggerakkan turbin. Putaran inilah yang akan menimbulkan interaksi elektromeganetik pada generator sehingga membangkitkan listrik. Pada kecepatan 3.000 rotasi per menit, proses ini menghasilkan listrik dengan arus tiga fasa, frekuensi 50 Hertz, dan tegangan 11,8 kilovolt.

Sekitar 3 persen produksi listriknya dipakai untuk memenuhi pasokan energi bagi sistem pembangkit dan fasilitas di sekitarnya. Sedangkan sebagian besar lainnya dikirimkan ke sistem interkoneksi PLN. Menggunakan transformator step up, arus listrik dinaikkan tegangannya hingga 150 kilovolt untuk dikirimkan melalui sambungan umum tegangan ekstra tinggi (SUTET).  Agar turbin bekerja efisien, uap air harus segera dikondensasikan sempurna. Sekitar 70 persen uap air yang terkondensasi akan menguap selama proses pendinginan. Sedangkan 30 persen sisanya diinjeksikan kembali ke dalam tanah. Selain untuk mengurangi pengaruh pencemaran lingkungan, tambahan air diharapkan dapat mengisi kembali pasokan reservoir.  Tapi, bukan berarti pembangkitan listrik dengan panas Bumi tidak menghasilkan emisi gas berbahaya. Gas yang tidak terkondensasi harus diekstraksi agar kandungan karbon dioksida, hidrogen sulfida, dan nitrogen yang dilepas ke atmosfer tidak membahayakan lingkungan. Meskipun demikian, emisi yang dihasilkan masih lebih rendah daripada pembangkit bertenaga fosil (batubara dan gas).

Menyimpan Energi di Perut Bumi

Sebuah perusahaan di Phoenix, Arizona yang bernama Southwest Solar Technologies kini menawarkan metode baru untuk menyimpan kelebihan energi listrik yang dihasilkan dari sebuah pembangkit energi terbarukan. Kelebihan energi tersebut akan digunakan untuk memompa udara ke dalam sebuah gua bawah tanah hingga tekanannya mencapai 157,5 kilogram per inchi persegi. Dengan tekanan sebesar ini, ketika kembali dibutuhkan, maka udara akan mengalir keluar dengan tekanan tinggi dan memutar turbin. Tetapi untuk mendapatkan tekanan yang jauh lebih tinggi, udara tersebut dipanaskan terlebih dahulu menggunakan piringan cermin yang memusatkan sinar matahari hingga tercapai pemanasan dengan suhu 1.700 derajat Celcius.

Sebenarnya teknologi penyimpanan energi listrik dengan metode ini bukanlah hal baru. Sebuah perushaan Alabama Electrical Cooperative telah melakukannya sejak tahun 2000. Hanya saja untuk memanaskan udara, digunakan bahan bakar gas alam. Dengan metode ini emisi gas rumah kaca masih dihasilkan.  Ide yang dibawa Southwest Solar Technologies agak berbeda dengan yang dimiliki Alabama Electrical Cooperative. Metode yang dibawa Southwest Solar adalah menggabungkan pembangkit listrik bayu yang biasanya mengalami kelebihan energi pada malam hari dan menggunakannya pada saat siang hari. Hanya saja metode menyimpan energi dengan mengubahnya menjadi tekanan udara tidaklah mudah untuk diaplikasikan. Salah satu contohnya, lokasi pilot plant yang dimiliki Southwest Solar saja memiliki stuktur geologi yang kurang memadai untuk menyimpan udara di dalamnya.

Suara Misterius di Perut Bumi ?

Surat kabar berbahasa Finnish yang berjudul ‘Ammennusatia’ pernah lama ini mengungkap kejadian yang misterius. Disebutkan satu tim geologi yang menangani penggalian lubang dengan kedalaman 14,4 Km pada kerak bumi di Siberia (negara pecahan Uni Soviet) mengaku telah mendengar jeritan manusia dari perut bumi. Para ilmuwan khawatir bahwa mereka telah meloloskan suatu ‘kekuatan jahat’ ke atas permukaan bumi. “Informasi yang kami kumpulkan sangat mengejutkan. Kami benar-benar khawatir apa yang mungkin kami dapatkan di bawah” jelas Dr. Dmitri Azzacov, manajer proyek di pinggiran kota Siberia. Hal lain yang mengejutkan adalah temperature tinggi yang ada di dalam putaran bumi. Perhitungan menunjukkan bahwa temperatur mencapai 1,100 derajat Celcius atau diatas 2,000 derajat Fahrenheit’. Dr. Azzacov juga menyatakan ini lebih jauh dari yang diperkirakan, kelihatan hampir mirip api neraka yang dahsyat di pusat bumi. Lebih lanjut, Dr. Azzacov menceritakan, saat itu mesin bor dalam proyek penggalian ini tiba-tiba berputar dengan cepat ketika telah mencapai ruang kosong yang besar di perut bumi. Sensor temperatur juga menunjukkan kenaikan yang sangat dramatis.

Penemuan terakhir paling mengejutkan, sehingga para peneliti takut untuk meneruskan proyek tersebut. “Kami mencoba untuk mendengarkan pergerakan bumi pada jeda waktu tertentu dengan menggunakan microphone supersensitif yang dimasukan ke dalam lubang. Apa yang kami dengar telah menghancurkan pemikiran logis para ilmuwan. Suara itu kadang melemah, tapi bernada tinggi yang mana kami kira datangnya dari peralatan kami,” tandas Dr.Azzacov. Setelah melalui penyetelan, mereka mengerti bahwa suara-suara tersebut dari dalam bumi. Mereka mendekatkan microphone yang dirancang untuk mendeteksi suara dari gerakan lempeng bumi ke dasar lubang, tapi bukannya gerak lempeng yang didengar, melainkan suara jeritan manusia. “Kami hampir tidak percaya dengan telinga kami sendiri. Kami mendengar suara jeritan manusia yang kesakitan. Meskipun satu suara bisa dibedakan, kami mendengar ribuan mungkin jutaan suara, sebagai latar belakang, jeritan jiwa yang menderita, setelah penemuan yang mengerikan ini, hampir separuh ilmuwan berhenti dikarenakan takut. Diharapkan, apa yang ada di bawah akan tetap disana,” imbuhnya.

Selain suara aneh, hal lain yang membingungkan adalah penampakkan pada malam yang sama, yakni ke luar gas bercahaya yang berbentuk kepala, pancaran yang menyembur keluar dari lubang galian dan kabut awan bercahaya yang berbentuk pilar, muncul satu makhluk bersayap yang mengatakan dalam bahasa Rusia “Aku telah menang”, memuliakan langit Siberia yang gelap. “Kejadian tersebut sangatlah tidak masuk akal. Orang Soviet menjerit dalam ketakutan,” tutur Mr. Bjarne Nummedal, geolog, salah seorang saksi mata. Sampai malam, ia melihat petugas ambulan mondar-mandir di lokasi. Seorang supir menceritakan bahwa orang yang melihat kejadian tersebut diperintahkan untuk menenangkan diri dengan obat penghapus ingatan jangka pendek. Obat tersebut biasanya digunakan untuk menangani korban trauma. “Sebagai seorang komunis, saya tidak percaya surga atau Bible, tapi sebagai ilmuwan saya sekarang percaya adanya neraka,” demikian tutur Dr Azzacov. “Tak perlu dikatakan kami begitu terkejut atas penemuan ini. Tapi kami tahu apa yang kami lihat dan apa yang kami dengar, dan kami sangat yakin bahwa kami telah menembus gerbang neraka!,” lanjutnya.

Dugaan Dr. Azzacov bahwa suara yang didengarnya adalah jeritan mahluk di neraka boleh jadi benar. Karena meskipun eksistensi neraka berada di dimensi lain, sekali-kali ia akan diperlihatkan kepada manusia sebagai tanda peringatan. Bisa juga suara itu hanyalah efek dari getaran ruang lubang yanng sangat dalam di bawah bumi. Semua terserah penilaian anda, tapi banyak ilmuwan meragukannya. Banyak yang meragukan kebenaran munculnya suara jeritan manusia saat pengeboran kerak bumi di Siberia. Keberadaan penggalian lubang di perut bumi itupun diragukan keasliannya. Kabar tentang suara aneh yang didengar Dr. Dmitri Azzacov dan timnya saat penggalian di perut bumi Siberia beredar secara luas di dunia maya. Bukan hanya artikelnya yang dimuat di sebuah koran berbahasa Finnish, tapi juga foto-foto lubang penggalian itu, bahkan rekaman suara aneh itu bisa kita dapatkan. Komentar orang terhadap kasus inipun beragam. Ada yang menyetujui bahwa suara aneh itu datang dari neraka, ada juga yang meragukan. Kenyatannya kabar itu sudah lama beredar. Website http://www.truthorfiction.com mengungkapkan, “Ini adalah kombinasi dari legenda kota dan gurauan. Cerita yang sebenarnya dari penggalian lubang yang dalam di Siberia dibuat gosip oleh koran pada awal 1990-an. Beberapa peneliti memiliki pandangan bahwa cerita itu dimulai dari sebuah proyek penggalian lubang yang asli, tetapi tidak pernah terbukti. Persekongkolan ini diperkuat ketika pengajar sekolah asal Norwegia bernama Age Rendalen berusaha mempermak cerita ini dengan penggambaran makhluk bersayap yang muncul dari lubang.”

Kepastian tersebut diperoleh dari Rich Buhler, jurnalis website tersebut yang mengaku menelusuri kebenaran cerita itu. Ia mendapat cerita itu dari orang yang mendengar sebuah program radio yang membahas tentang peristiwa yang terjadi diawal 1990-an. Berita itu membingungkan pendengar, kemudian dia berjanji untuk mengusutnya. Sebagian besar penelepon mengatakan mendengar cerita itu di jaringan siaran Trinity, sebuah jaringan TV kaum Christiani yang didirikan di California bagian Selatan. Rich Buhler mencoba menelepon kantor pusat Trinity Broadcasting, dan mempertanyakan cerita itu. Dia dihubungkan dengan seorang wanita yang menjawab, “Oh iya, itu semua adalah benar. Kita memiliki dokumennya. Itu adalah penerbitan kami yang terakhir.” Setelah itu, saat membuka mailing list, ia menemukan sebuah artikel yang secara detail menerjemahkan artikel yang dimuat di koran berbahasa Finnish yang bernama Ammennusatia”. Menurut jaringan media siaran Trinity, artikel berbahasa Finnish itu diperolehnya dari seorang penginjil dari Texas bernama R.W. Schambach, yang sering menjadi tamu dalam siaran mereka. Saat ia mengecek kantor Schambach, dikatakan mereka mendapat artikel dari sebuah jurnal ilmiah yang berpengaruh di Finlandia, tepatnya sebuah surat dari seorang Norwegia yang bernama Age Rendalen, yang telah dikonfirmasi. Rendalen telah mengirim suratnya ke jaringan siaran Trinity, dan secara detail dia menambahkan dimensi baru dalam cerita itu.

Rendalen mengaku tidak percaya ketika mendengar kemungkinan itu. Namun dalam suratnya, Rendalen berusaha memberi semangat kepada jaringan agar tidak membiarkan campur tangan yang skeptik atas cerita penggalian itu. Dia memasukan sebuah copian dan terjemahan dari apa yang diklaimnya sebagai sebuah artikel dari koran terbesar dan bereputasi bagus di Norwegia, yang memberitakan tentang neraka di penggalian itu. Dari pelacakan Rich Buhler, diketahui koran “Ammennusastia” ini berlokasi di Levasjoki. Ternyata koran itu merupakan publikasi bulanan dari kelompok Kristen Finnish. Cerita tentang neraka di penggalian itu didasarkan pada sebuah artikel panjang di koran harian berbahasa Finnish, “Etela Saumen”. Dari koran itu diketahui bahwa itu bukanlah berita tetapi surat pembaca yang menulis pengalamannya. Setelah ditelusuri penulisnya, ia tidak bisa menunjukkan kredibilitasnya.. Dia mengaku mendapat artikel itu dari koran Kristen yang bernama ‘Vaeltajat’ yang diterbitkan oleh kelompok misionaris Finnish. Saat Vaeltajat dikontak, redaksi mengatakan isu itu diterbitkan pada Juli 1989. Informasi itu diperolehnya dari pembacanya, yang diklaim pernah dimuat di sebuah koran bernama Jewels of Jerico, yang diterbitkan oleh kelompok Kristen Jewish di California. Sampai disini semua sudah jelas bagi Rich Buhler. Cerita neraka di penggalian itu dianggap tipikal legenda kota. “Itu adalah sensasi, bukan sebuah dokumentasi,” tulisnya. Hanya saja Rich tidak mencoba mencari Dr. Azzacov, dan menguji kebenaran foto dan rekaman suara aneh itu. Meski tidak mempercayai, ia tidak menutup mata adanya cerita pengalaman mendengar suara aneh. Di majalah Science pada Agustus 1989, diceritakan ada proyek penggalian yang dilakukan orang Rusia di Kola, dekat Murmansk, sekitar 150 mil utara Artic Circle yang mengalami kejadian itu. Begitu juga saat penggalian orang Jerman di timur laut Bavaria.

Secara ilmiah, kasus suara aneh yang datang dari lubang dalam di perut bumi memang tidak bisa dipahami. Beberapa ahli berpendapat bahwa kemungkinan suara itu adalah jeritan manusia dari neraka adalah omong kosong. Untuk berita mengenai suara yang mirip jeritan, yang keluar dari galian itu, tidak bisa dipahami karena untuk galian lubang sedalam itu suara yang bisa didengar adalah suara dari mesin yang ada. Tidak mungkin terdengar suara dari lubang itu. Dan suara yang keluar dari dalam lubang atau suara pergerakan bumi yang ada diperut bumi hanya bisa dideteksi dengan alat yang menampilkan dalam bentuk gelombang suara. Ditambahkan pula bahwa di perut bumi tidak mungkin terdapat angin yang ada adalah gas yang terjadi karena panas bumi yang cukup tinggi, sehingga menimbulkan uap air. Agus Guntoro juga mempertanyakan kebenaran adanya penggalian lubang yang dalam tersebut. “Karena untuk penggalian yang dalam lebar membutuhkan biaya yang sangat besar. Adakah yang ingin melakukan penelitian semahal itu?,” ujarnya meragukan proyek pengalian itu.

Mitos atau Fakta

Dilihat dari ruang angkasa, Bumi nampaknya bulat dan padat berisi. Namun sekelompok orang memastikan tentang adanya kehidupan di dalam bumi seperti di luar Bumi. Dan ditemukan serta alasannya meskipun mungkin belum benar, mengatakan bahwa tempat penghubung letak antara dunia atas dengan dunia bawah terletak di Kutub Utara. Orang lainnya banyak yang mengira daerahpenghubung itu letaknya di segitiga Bermuda. Memang kedua tempat ini masih merupakan misteri. Di kutub Utara tidak terdapat daratan, melainkan lautan es (lautan es tidak  dapat dikatakan daratan, sebab tidak berhubungan dengan tanah). Beberapa legenda atau cerita dalam kitab suci menguatkan teori ini. Orang-orang Iran, Cina, Aztec dan juga Eddaic mempunyai legenda yang bersamaan maksudnya. Dikatakan bahwa adanya sebuah tempat tinggal yang diperuntukkan bagi dewa-dewa yang merupakan rumpun manusia pertama di planet bumi, dan mereka berkembang biak menjadi banyak. Lokasi tempat itu diberi nama “Pusat Bumi”. Entah yang dimaksud ‘pusat bumi’ itu kutub utara atau justru perut bumi.

HOLLOW EARTH

Bumi yang dikatakan memiliki lubang atau di dunia barat terkenal dengan sebutan HOLLOW EARTH, beberapa perkiraan orang menyatakan bahwa nun jauh di lubang terbut terdapat basis kehidupan lain atau paling mudah kehidupan dimana Alien berada, sekaligus basis dari pangkalan UFO (Unidentified flying Object) atau juga Dunia lain yang memang hidup sejak jutaan tahun lampau dengan peradaban yang tinggi ? mungkin saja hal itu benar.
Sebelum jauh kita membaca kajian di bawah, ada beberapa hal yang coba kutambahkan tentang beberapa istilah dalam artikel dibawah,

Arti North Pole: menjelaskan arah utara yang berada pada posisi akhir dari Poros bumi atau disebut Kutub Utara, yang berada di dalam Lautan Kutub Utara, sekitar 450 mil (725 km) dari utaranya kepulauan Greenland. Kutub utara Bumi ini tidak sama dengan dengan sebutan Kutub utara magnetis yang berada pada titik jangka magnetis, dimana pada awal abad 21 letak kutub utara kira-kira terletak pada koordinat 82°15 N?, 112°30? W, atau dengan Kutub Utara yang geomagnetic, sekitar 79°30? N, 71°30? W. Dalam Ilmu bumi Kutub ditempatkan di suatu titik di kedalaman samudra dengan kedalaman sekitar 13,400 kaki ( 4,080 m) dan tertutup dengan lempengen gunung es yang mengapung, dimana Matahari hanya terbit untuk waktu 6 bulan saja, sedang 6 bulan berikutnya gelap.

Ekspedisi-ekspedisi terkemuka lain yang ditetapkan telah menjangkau kutub Utara sebagai berikut:

Para petualang yang pernah mencapai daerah Kutub Utara sebagai berikut:

  • penjelajah Amerika itu Robert E.E. Peary mengklaim mencapai kutub dengan kereta anjing Pada Bulan April 1909, dan penjelajah yang lain Amerika, Richard E.Byrd, yang mengklaim mencapainya dengan pesawat udara di Mei 9, 1926, klaim dari kedua- orang tersebut dipertanyakan.
  • Tiga hari setelah usaha Byrd, pada bulan Mei tgl 12, satu regu Internasional dari Roald Amundsen, Lincoln Ellsworth, dan Umberto Nobile telah mencapai Kutub Utara,
  • Kapal-kapal yang pertama mengunjungi kutub itu adalah Kapal Amerika. kapal selam nuklir Nautilus (1952).
  • Tahun 1969 menggunakan mobil traktor salju, Perjalanan melintasi daerah kutub pada tahun 1969: dari Alaska ke Svalbard, menggunakan kereta anjing.
  • Perjalanan  ke kutub dan kembali tanpa bekal terjadi pada Tahun 1986 dengan kereta anjing.
  • Ekspedisi yang terakhir seorang wanita untuk pertama kalinya menjangkau kutub, bernama Ann Bancroft dari Amerika.
  • Kapal pemecah es Soviet Arktika adalah kapal permukaan yang pertama tiba disana (1977).

Kisah Laksamana Muda Richard E.Byrd

Laksamana Muda Richard E.Byrd dari Angkatan laut Amerika Serikat, tidak bisa memahami setiap pengertian dari Teori Ilmu Bumi yang menyatakan bahwa bumi adalah suatu lapisan yang padat, dengan suatu inti yang berapi, dan diatas terdapat 2 kutub, yaitu Kutub Utara dan Kutub selatan yang merupakan titik yang tetap. Jika seperti kasus Admiral Byrd, yang melakukan terbang di antartika sejauh 1700 mil hingga 2300 mil berturut-turut ke seberang Utara dan Kutub selatan, dengan udara yang sangat dingin karena es dan salju di sisi lain, Dia mengenal cukup baik wilayah itu, sehingga timbullah 2 pernyataan diatas dari dirinya, untuk menggambarkan perasaannya saat dia terbang melintasi kedua kutub tersebut. “That enchanted Continent in the Sky, Land of Everlasting Mystery! “ “I’d like to see that land beyond the (North) Pole. That area beyond the Pole is the Center of the Great Unknown:” Selama penerbangan Ke Kutub Utara sejauh 1,700 mil hingga di luar dari Kutub itu sendiri, ia memberi laporan melalui radio bahwa ia melihat dari atas pesawat yang dikemudikannya, bahwasannya pemandangan dibawah bukanlah es dan salju, tetapi dia melihat daratan berupa bidang-bidang yang terdiri dari pegunungan, hutan-hutan, tumbuh-tumbuhan hijau, danau-danau dan sungai-sungai, dan di dalam belantara itu, dia melihat suatu binatang yang asing yang serupa seperti mamooth yang terdapat di daerah es yang beku, yang disebut Antartika. Dengan jelas ia telah memasuki suatu daerah yang lebih hangat dibanding wilayah yang terdampar di tengah es yang meluas dari arah Kutuh menuju Siberia. Jika Byrd tidak pernah melewati daerah ini, Maka tidak akan pernah dia mengatakan” Sesuatu Yang Besar dan Tidak di kenal “Great Unknown “, karena dia telah terbang ke seberang Kutub Utara menuju sisi lain dari wilayah Kutub tersebut.

Satu-satunya cara bahwa kita dapat memahami pernyataan Byrd diatas adalah, jika kita membuang konsep yang lama perihal pembentukan bumi dan meramu untukmenjadikannya sesuatu yang baru, menurut ekstrimitas-ekstrimitas, Kutub Utara dan Antartika bentuknya bukanlah cembung melainkan cekung, dan Byrd masuk ke wilayah cekungan-ecekungan kutub tersebut ketika ia melampaui Pole (poros akhir). Dengan kata lain, ia tidak bepergian ke seberang Pole itu menuju sisi yang lain, tetapi Ia masuk ke dalam cekungan atau tekanan kutub, (akan kita bicarakan lebih lanjut kemudian dalam artikel ini) yang terbuka bagian dalamnya atau rongga bumi.

Diatas adalah salah satu cerita yang mungkin saja benar dan mungkin saja sebaliknya, cerita atau kisah diatas ada dikarenakan terkait dengan Laksamana Muda Richard E.Byrd dari Angkatan Laut Amerika pada perjalananya terbang menyusuri Poros dari wilayah kutub Utara dan sekitarnya. Perjalanan ini dikaitkan dengan adanya penemuan suatu bagian bumi yang berogga dan dalam kurun waktu berkembang banyak orang memperkirakan sebagai pintu akses untuk menuju inti bumi dari situ cerita semakin berkembang dengan imaginasi si pencerita satu ke pencerita lain, termasuk berkembang dari pembaca yang satu ke pembaca yang lain

Terdapat Kehidupan Makhluk lain di perut bumi

Teori yang paling kontroversi yang mengatakan Bumi memiliki cekungan adalah adalah Teori Edmund Halley 1692. Edmund Halley adalah ahli falak (astronomer) atau perbintangan berasal dari Inggris yang dengan tepat menghitung kedatangan komet Halley dengan perhitungan secara matematis (nama komet tersebut diabadikan atas namanya). Salah satu teori yang dikemukakan adanya rongga atau lubang pada cekungan bumi yang berada pada lapisan kedua dan disana terdapat suatu kehidupan lain. Dan dalam akhir kesimpulannya, Halley menetapkan bahwasanya Bumi terdiri dari 4 lapisan yang saling mendekap satu sama lain.

Berangkat dari teori Halley tersebut diatas, pada abad 18 terdapat beberapa ilmuwan yang memuntir dasar teori tersebut diantaranya Leonhard Euler [born April 15, 1707, Basel, Switz. died Sept. 18, 1783, St. Petersburg, Russia] dia menggantikan teori Halley tentang sphere atau bidang lapisan bumi yang dikatakan di dalamnya terdapat suatu lubang tunggal dan di dalamnya terdapat sinar matahari seluas 600 miles = 1554 km, dan disana tersedia panas dan penerangan yang diperuntukkan bagi kehidupan makhluk di wilayah tersebut.. Ilmuwan berikutnya Leslie, Sir John, (lahir April 10, 1766, Largo, Fife, Scot. , meninggal Nov. 3, 1832), Coates, dia kemukakan bahwa di dalam lubang tersebut terdapat 2 matahari, yang ke 1: bernama Pluto dan yang ke 2: Proserpine (kalau tidak salah nama itu merujuk pada jaman yunani kuno yaitu anak perempuan dari Dewa Zeus). Terdapat juga teori yang mengemukakan bahwa dalam sekungan atau rongga bumi itulah terdapat basis dan pangkalan UFO.

Diantara para pendukung yang paling bersemangat jika bumi itu berongga atau berlubang adalah JOHN SYMMES orang Amerika ex-petugas tentara dan pedagang. John percaya bahwa rongga bumi di utara dan kutub selatan merupakan pintu masuk, dengan lebar 4.000 dan 6.000 mil, berurutan. Symmes mempersembahkan banyak dalam hidupnya untuk melakukan banyak hal guna mendukung teorinya sambil mengumpulkan uang untuk mendukung satu ekspedisi ke Kutub Utara dengan tujuan penjelajahan
bagian dalam bumi. Ia tidak pernah sukses, hingga akhir kematiannya, salah satu satu para pengikutnya, seorang editor surat kabar bernama Yeremia Reynolds, membantu untuk mempengaruhi pemerintah Amerika mengirimkan satu ekspedisi ke Antartika tahun 1838. Sementara para penjelajah-penjelajah tersebut tidak menemukan lubang di sana.

Salah Seorang editor dan penerbit majalah dan surat kabar Amerika bernama Ray Palmer pernah mengadakan penyelidikan dan penelitian besar-besaran mengenai teori perut bumi. Ia mengatakan bahwa lubang penghubung dunia bawah (dunia di perut bumi) dan Dunia luar ini sengaja ditutupi oleh awan-awan abadi.  Banyak legenda/mitos lain yang mengisahkan tentang perut bumi yang berlubang  tapi berkehidupan, serta beberapa pengalaman orang-orang yang melihat sendiri. Di sini kita akan membuktikan bahwa Bumi itu berlubang. Secara pikiran memang mustahil dan tak masuk di akal, dan ini dapat membuat kita langsung tak percaya. Suhu di kutub Utara dapat dikira-kira akal lebih rendah dari nol derajat celcius (bahkan jauh dibawahnya).  Orang mengira kutub utara itu ada. Di belahan utara Bumi tidak ada kutub, yang ada adalah daratan yang sangat luas dimana air laut terus menerus tiada hentinya masuk bagian planet ini. Dan suhu air laut itu sendiri mempunyai suhu cukup hangat (seharusnya  dingin). Memang seperti yang dikatakan tadi, tidak masuk akal. Tapi marilah kita ikuti perjalanan seorang penjelajah terkenal bernama Dr. Fridtjof Nansen dari Norwegia. Ia mencoba untuk mencapai kutub utara pada tahun 1895. Ketika ia berada di daerah sana, ia kehilangan arah tujuannya, sehingga tak tahu dimana dia saat itu. Pada tanggal 29 Maret hingga musim bunga tahun 1896 Nansen sama sekali hilang!  Nansen merasa heran mendapatkan dirinya berada di daerah hangat, dan  merasakan angin yang bertiup dari utara semakin panas, malah matahari sekali-kali terasa sangat panas dan dapat disimpulkan Kutub Utara mempunyai suhu dan iklim yang hangat. Ia mengukur kedalaman air itu, yang ternyata sangat dalam dan airnya juga hangat. Ia tak tahu dari mana asalnya air itu.  Ia juga berjumpa tapak kaki rubah (binatang yang tak tinggal di kutub) yang masih baru. Serta juga mengalami peristiwa ganjil lainnya. Di kutub utara tak ada gunung berapi yang mengeluarkan debu. Debu-debu itu membuat salju berwarna hitam. Apakah debu itu merupakan debu dari dunia dibawah kutub itu? Mungkin saja!  Pengalaman yang sama dan persis dirasakan juga oleh Kapten C.F. Hall. Ia  merasakan juga hangatnya air dan udara kutub, serta melihat rubah, unggas, binatang buruan, anjing laut juga jenis-jenis unggas yang mustahil hidup di daerah kutub (artik).

Berpuluh-puluh kejadian munculnya UFO telah membuat para ahli sibuk dengan penyelidikannya. Dan para ahli berkeyakinan bahwa UFO merupakan (mungkin tidak semua) sumber segala misteri dunia, setidak-tidaknya erat hubungannya.  Memanglah, Dunia di perut bumi sangat mustahil. Seperti dalam cerita fiksi  karangan Jules Verne saja. Lalu, apa kira-kira bentuknya langit di sana?  Teori Dunia didalam dunia, bertentangan dengan teori Bumi sendiri. Bumi mempunyai isi yang berupa cairan yaitu magma yang terletak jauh didalam. Dan dapat dikatakan isi Bumi ini pepat tidak pejal. Apakah ada lorong yang  menghubungkan kutub selatan dan kutub utara?

Mengapa air di kutub utara hangat, juga udaranya mengapa agak panas? Rahasia ini memang belum tertangkap. Negara Amerika dan Rusia berlomba -lomba ingin mengetahui sebabnya. Bahkan negara Amerika telah memerintahkan untuk  diadakannya penyelidikan ke perut bumi. Di daerah puncak bumi (utara) terdapat semacam lubang yang menyerupai kawah bulan yang dalam. Keadaan ini dilihat (dipotret melalui kamera satelit ATS-111 pada ketinggian 23.000 mil  dari permukaan bumi. ‘Kawah’ itu seakan-akan merupakan daratan yang tersedot ke dalam, dan merupakan pintu gerbang Dunia bawah tanah.  Teori dunia lain ini sering disebut sebagai dunia dimensi negatif yang paralel dengan dunia kita ini (dunia positif) dan sejak tahun 1929 mulai  banyak pengikutnya. Apakah para pengikut itu semuanya gila?  Admiral Richard Byrd pada tahun itu (1929) terbang melintasi kedua kutub bumi untuk mengadakan suatu penyelidikan. Suatu saat ketika di kutub  selatan, begitu menembus kabut, tampak dibawahnya daratan menghijau dengan danau-danau yang tidak membeku (mencair) dan binatang-binatang liar yang mirip bison. Byrd semakin tercengang ketika melihat makhluk seperti manusia-manusia purba. tempat inilah yang menjadi sasaran ilmuan ahli segitiga Bermuda yang mengatakan bahwa korban segitiga Bermuda tidak lain  hanya menumpuk di dunia lain di bumi bawah tersebut. Pernyataan Byrd lebih diperkuat ketika beredarnya suatu film dokumenter yang menceritakan persis dikatakan Byrd.

Cerita Fiksi Ilmiah : Buku dan Film

Jules Verne sering disebut sebagai Bapak Fiksi Ilmiah. Mengapa? Karena karya-karyanya banyak menampilkan kisah petualangan yang dilatarbelakangi konsep ilmiah, yang acapkali jauh melampaui zamannya. Dalam Perjalanan ke Pusat Bumi, Verne mengajak kita bertualang masuk ke perut bumi melalui daerah Eslandia, bersama Profesor Hardwigg dan Harry keponakannya. Sebuah kisah yang konsepnya pada saat ini terasa “biasa-biasa” saja, namun jika kita nikmati lebih cermat lagi, banyak hal mengenai ilmu pengetahuan, khususnya geologi dan pengetahuan prasejarah, dapat dipelajari dari buku luar biasa ini. Kisah ini baru saja (awal 2009) diangkat ke layar lebar, bahkan dalam bentuk suguhan film 3 Dimensi. Namun, berbeda dengan filmnya, buku ini menyuguhkan banyak sekali detil mencengangkan yang tidak mungkin kita lihat dalam film. Detil-detil ilmiah yang diterangkan secara sangat sederhana oleh Jule Verne, membuat kita harus mengangkat topi dan mengacungkan jempol untuk pengetahuannya yang sangat luas.

Adaptasi film dari sebuah buku tak lagi mengherankan. Tapi jika kisahnya tentang petualangan, pasti tak ingin Anda lewati. Seperti kisah “Journey to the Center of the Earth” karya novelis Jules Verne.  Cerita bermula ketika ilmuwan Trevor Anderson (Brendan Fraser), harus menghabiskan waktu bareng keponakannya Sean (Josh Hutcherson). Mulanya, tak ada ide kemana mereka akan pergi. Hingga Trevor menemukan buku favorit sang kakak Sam, yang tak lain adalah ayah dari Sean. Di buku “Journey to the Center of the Earth” tersebut, Trevor menemukan banyak petunjuk dan bersama Sean, mereka menuju Islandia. Walau hanya mengandalkan uang-uang koin, mereka bertemu Hannah (Anita Briem), yang menjadi petunjuk jalan sekaligus anak seorang professor yang hilang dalam suatu ekspedisi. Siapa sangka, kesamaan muncul dari buku Journey to the Center of the Earth. Hingga akhirnya diputuskan untuk menjelajahi lokasi-lokasi yang tercatat dalam coretan buku dan membawa ketiganya jauh ke dalam perut bumi. Menghadapi dunia yang tak tersentuh, mereka harus berhadapan dengan makhluk dan tanaman yang aneh, seperti ikan piranha, burung bercahaya dan dinosaurus. Tapi bagaimana mungkin ada binatang-binatang itu di perut bumi? Yang pasti, ketiganya harus segera menemukan jalan keluar. Sementara jalan yang ada hanyalah melintasi lava panas dari dalam bumi. Mampukah ketiganya keluar dari perut Bumi dengan selamat? Dengan visual efek yang sempurna, Journey to the Center of the Earth bisa jadi tontonan menarik seluruh keluarga. Namun begitu, bagi Anda yang sudah membaca bukunya, jangan berharap lebih. Karena cerita yang disajikan cukup berbeda. Namun begitu ketegangan, humor serta petualangan Trevor, Sean dan Hannah mampu menggantikannya. Apalagi dengan format 3D, yang di era 90-an sempat booming dan penonton harus mengenakan kacamata 3D, pengalaman menonton Anda akan semakin asyik. Tak hanya sekedar menonton, Anda serasa ikut serta dalam petualangan ke dalam perut bumi

Film: Journey to the Center of the Earth , Berpetualang ke Perut Bumi

Judul Film: Journey to the Center of the Earth

Sutradara: Eric Brevig

Pemain: Brendan Fraser, Josh Hutcherson, Anita Briem, Garth Gilker, Giancarlo Caltabiano

Genre: Aksi, Petualangan

Produksi: New Line Cinema, Walden Media

Para petualang sedang memasuki perut bumi. “Journey to the Center of the Earth” merupakan sebuah film yang diangkat dari novel klasik fiksi karya Jules Verne, dengan judul yang sama. Film ini menceritakan perjalanan menuju pusat perut bumi, yang sebelumnya pada 1959 dibintangi oleh James Mason dan Pat Boone. Sutradara Eric Brevig yang mengadopsi cerita dari novel terbitan 1864 adalah pemenang Academy Award untuk efek visual Total Recall dan Pearl Harbor yang memesona penonton dengan efek spesialnya. Sekarang dengan tiga dimensi (3D) yang spektakuler, film versi 2008 ini adalah sebuah tontonan petualangan yang menakjubkan.

Film ini dibintangi aktor papan atas AS, Brendan Fraser, yang terkenal dengan aktingnya sebagai Rick O’Connell dalam seri film The Mummy. Fraser memang layak menyandang predikat raja pembantai monster di layar lebar. Dari The Mummy sampai The Mummy Returns yang sukses hingga film terbarunya, Journey to the Center of the Earth. Aktor berusia 39 tahun itu mengatakan bahwa film tersebut menggunakan teknologi 3D versi baru, untuk memukau para penontonnya. Profesor Trevor Anderson (Brendan Fraser) adalah sosok ilmuwan yang lain dari biasanya. Ia bagian dari sekelompok orang yang mempercayai buku Verne bukanlah sebuah fiksi spekulatif, tetapi fakta ilmu pengetahuan. Profesor Trevor menjadi bahan tertawaan komunitas ilmuwan, saat berencana mengadakan perjalanan menuju pusat perut bumi.

Ia mempercayai sebuah hasil kopian novel Verne dari saudaranya, yang telah menghilang dengan rumusan atau persamaan-persamaan matematika dan simbol-simbol tersembunyi di setiap halamannya. Di situ diungkapkan sebuah jalan bertebing gunung berapi di pegunungan Eslandia, yang akan membuka perjalanan menuju pusat bumi. Untuk itu, ia berniat mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada saudaranya yang hilang, saat mengadakan penelitian yang sama. Profesor Trevor melakukan perjalanannya ke Eslandia bersama keponakannya, Sean (Josh Hutcherson), dalam 10 hari ekspedisi pengetahuan. Sebenarnya, Sean meragukan teori mustahil pamannya, tetapi pada akhirnya ia turut dalam perjalanan yang tidak masuk akal tersebut. Untuk melancarkan perjalanan mustahil ini, Trevor membayar Hannah (Anita Briem) untuk men- jadi pemandu jalan yang ditemuinya di kawasan pegunungan lokal. Mereka bertiga akhirnya berhasil menemukan jalan yang telah ditinggalkan saudaranya, yaitu sebuah jalan kecil menuju pusat perut bumi, sesuai dengan buku. Kemudian, mereka mengambil keputusan untuk menyelidiki gua tersebut. Trevor bersama Sean dan pemandu jalan itu, menemukan sebuah kota aneh di dalam perut bumi. Namun, perjalanan ini akhirnya menjadi petualangan paling menegangkan yang mereka alami.

Teknologi “RealD”

Efek tiga dimensi pada film ini sangat luar biasa. Ketika adegan pertama dimulai saat Professor Trevor menggosok gigi, mendesir, dan meludah seakan mengarah kepada penonton. Ada pula ade- gan yang melewati banyak ledakan, air liur T Rex raksasa, menaiki roller coaster sepanjang jalur pertambangan tua yang berbahaya (ala film Indiana Jones), bisbol ikan terbang, dan burung-burung yang terbang seperti lampu neon berterbangan.

Film ini sangat cocok untuk segala lapisan umur dan keluarga. Banyak efek-efek yang keluar dari layar dengan begitu realistisnya. Kaca-kaca 3D spesialnya mungkin terlihat aneh, namun hal itu tidak menjadi masalah dengan efek spesial yang ada. Film ini penuh dengan aksi petualangan dan merupakan momen yang menakutkan. Banyak adegan aksi seru dan menakjubkan serta makhluk-makhluk aneh di perut bumi Film ini menjadi catatan menarik bahwa Hollywood dapat membuat tontonan film aksi yang begitu hidup, bagi seluruh lapisan umur untuk bisa dinikmati. Hal itu telah membawakan dimensi baru kepada seni 3D dalam layar lebar. Film 3D ini seluruhnya digital, sehingga memberikan fokus yang lebih tajam, warna lebih terang dan pengalaman seperti terjadi sebenarnya. Seluruh fitur ini merupakan daya jual utama teknologi 3D. “Ini tidak seperti yang pernah kau lihat sebelumnya. 3D hanya digunakan sebagai alat. Tetapi, film ini menggunakan efek visual yang terbaik yang kami punya. Sistem ini namanya RealD, semuanya digital. Film 3D baru seluruhnya digital,” kata Fraser. Teknologi RealD ini pernah digunakan dalam film animasi, seperti Chicken Little dan Meet the Robinson. Journey to the Center of the Earth adalah film action pertama yang menggunakan teknologi ini. Film ini juga menandai debut penyutradaraan film feature Eric Brevig yang dikenal karena pengalamannya selama 20 tahun sebagai supervisor efek visual. Pada film tersebut, Fraser mencoba menjadi seorang eksekutif produser untuk pertama kalinya. Ia mengaku merasa agak ketakutan dan tidak tahu apa yang akan dilakukannya. Namun, Fraser merasa setelah 15 tahun berlalu, telah beranjak tua dan merasa mampu melakukannya.“Aku telah mempelajari semuanya yang ada di sini. Aku cinta film ini. Aku suka melihat orang yang mau menonton film ini. Tentunya para penonton pasti mau membayar dengan harga lebih tinggi, bila kami memberi mereka pengalaman yang sangat bermutu,” tambahnya.

Artikel terkait lainnya : 

Jules Verne, Novel, Book, French, Adventure

MISTERI PERUT BUMI : ILMIAH, FAKTA, MITOS DAN CERITA FIKSI

 

EARTH theory, teori ini intinya memaknai bahwa Bumi dan seluruh planet di jagat raya ini tidaklah bebentuk bola penuh, melainkan bola berongga yang didalamnya mungkin saja terdapat spesies mahluk hidup lain. Hal ini mungkin saja terjadi karena mesin bor kita hanya mampu paling jauh saat ini mencapai 12.3 kilometer menembus bumi melalui proyek Kola Superdeep Borehole yang dilakukan di Rusia.

Bumi selalu dianggap berbentuk bulat dan mempunyai gravitasi yang sama di seluruh permukaannya. Kenyataannya tidak begitu. Karena massa di perut bumi memiliki kerapatan yang heterogen, maka terjadilah penyimpangan gaya gravitasi. Anomali itulah yang justru dicari para memburu minyak bumi dan para penambang. Untuk menggambarkan bentuk bumi, ada beberapa model yang dipakai, di antaranya dipilih bentuk ellipsoida dan digunakan asumsi bahwa densitas (kerapatan) bumi homogen. Padahal, kenyataannya, kerapatan massa bumi itu heterogen yang juga diliputi air, batuan leleh, minyak, dan gas. Di permukaan bumi ada gunung-gunung yang memendam magma, sebagiannya ditutupi lautan, dan di bawahnya bersembunyi cekungan minyak. Daerah-daerah tersebut gaya beratnya lebih rendah dibandingkan dengan permukaan atau lapisan bumi yang padat dan rapat.

Dengan ditemukannya kondisi itu, bentuk ellipsoid bumi yang ideal tadi memiliki jarak dengan bentuk geoid, yaitu model bumi yang mendekati bentuk bumi sesungguhnya. Secara praktis geoid dianggap berimpit dengan permukaan laut rata-rata pada saat keadaannya tenang dan tanpa gangguan cuaca. Jarak geoid terhadap ellipsoid itu—yang disebut undulasi geoid—jelas tidak sama di semua tempat, karena ketidakseragaman sebaran densitas massa bumi itu. Beda tinggi antara ellipsoid dan tinggi geoid sangatlah bervariasi dan besarnya bisa mencapai puluhan meter. Peta geoid dibuat berdasarkan pengukuran gaya berat bumi di setiap tempat menggunakan alat ukur yang disebut dengan gravimeter. Pengukuran itu dilakukan dengan mengacu pada jejaring berupa garis-garis sejajar dengan kerapatan tertentu, yang direncanakan di atas peta. Bagi kegiatan survei pemetaan, geoid digunakan untuk acuan tinggi rupa bumi atau topografi. Untuk keperluan aplikasi geodesi, geofisika, dan oseanografi dibutuhkan juga geoid dengan ketelitian yang tinggi. Hal ini dapat dilakukan dengan memadukan sistem global positioning system (GPS) yang dapat mengukur ketinggian permukaan bumi di mana pun dan kapan pun, serta tidak tergantung cuaca di seluruh permukaan bumi. Dalam bidang geodesi, informasi geoid yang teliti ini dipadukan dengan sistem GPS dalam penentuan tinggi ortometrik digunakan untuk berbagai keperluan praktis, seperti pembangunan infrastruktur bangunan, bendungan, dan saluran irigasi. Teknik pengukuran aerial gravitasi adalah menempatkan alat gravimeter di pesawat terbang yang mengudara dengan kecepatan, tinggi, dan arah tertentu, banyak digunakan setelah era GPS, karena memberi akurasi posisi yang sangat teliti. Adapun teknik pengukuran dari antariksa dengan menempatkan sensor gravitasi pada satelit, baru diterapkan pada era milenium ini dengan diluncurkannya satelit gravitasi, seperti Champ, Grace, dan Goce. Data gravitasi ini diaplikasikan antara lain untuk pencarian sumber daya alam, seperti mineral, hidrokarbon, gas, geotermal, dan hidrologi. Selain itu, juga untuk mengetahui deliniasi struktur bumi yang berhubungan dengan bencana alam, seperti patahan, tanah longsor, dan gunung api. Informasi geoid yang dibuat dari data gaya berat diperlukan untuk penerapan sistem tinggi dengan teknik satelit, seperti GPS, Galileo, dan Glossnas, serta unifikasi sistem tinggi untuk pemetaan serta menunjang penelitian kenaikan paras muka laut dan sirkulasi arus laut.

Di Indonesia

Pengukuran gaya berat di Indonesia, telah lama dilakukan oleh perusahaan minyak di Jawa dan Sumatera. Namun, cakupannya tergolong sempit. Data itu selama ini dirahasiakan perusahaan itu karena dapat mengungkap kondisi lapisan permukaan bumi yang memiliki cekungan minyak. Sementara itu, di luar Pulau Jawa dan Sumatera boleh dibilang hingga kini minim data gaya berat, bahkan Papua masih tergolong blank area. Penyediaan data gaya berat secara nasional untuk keperluan pembangunan di daerah dilakukan Bakosurtanal dengan menggandeng Denmark Technical University. Untuk mempercepat survei gravitasi ini dipilih wahana pesawat terbang, yang menurut Koordinator Survey Airborne Gravity Indonesia (SAGI) 2008, Fientje Kasenda, memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan survei di darat atau teresterial dan satelit. Dengan pesawat terbang jangkauan lebih luas dan cepat untuk medan yang berat, seperti hutan, pegunungan, dan perairan dangkal hingga pesisir. Selain itu juga memberikan kesinambungan data antara laut dan darat. Resolusi data lebih baik dibandingkan dengan satelit. Biaya yang dikeluarkan pun relatif lebih murah. Dalam program Bakosurtanal, SAGI tahap pertama dilakukan di seluruh Sulawesi, sebagai daerah yang memiliki topografi yang kompleks. Diharapkan survei gaya berat dan pembuatan peta seluruh Indonesia dapat diselesaikan pada tahun 2012

Samudera di dalam perut bumi ?

Ketika ilmuwan memayar (scan) di kedalaman bagian dalam bumi menemukan sebuah waduk raksasa di bawah Asia Timur, volume air di dalamnya setara dengan jumlah air di lautan Antartika atau lautan kutub utara. Yang tampak di sisi kiri gambar atas adalah sebuah gambar bidang singgung gambar sebelah kanan, menampakkan ketidaknormalan atenuasi (pelemahan) gelombang kejut dalam mesofer di kedalaman 620 mil di bawah tanah. Di antara kedua gambar tersebut, warna merah menerangkan lapisan batuan yang luar biasa lemah dan gembur, dan dianggap bagian dalamnya banyak mengandung air, sedangkan warna biru menerangkan batuan yang luar biasa keras (warna putih dan kuning terletak di tengah-tengah).

Untuk pertama kalinya manusia menemukan sistem air raksasa di mesosfer bagian dalam. Menurut laporan life science com, bahwa ketika memayar di kedalaman bagian dalam bumi, ilmuwan menemukan sebuah waduk raksasa di bawah Asia Timur, volume air di dalamnya setara dengan jumlah air di lautan Antartika atau lautan Kutub Utara. Ini adalah kali pertamanya manusia menemukan sebuah sistem air raksasa di mesofer bagian dalam. Temuan ini adalah hasil penelitian bersama ahli geologi dari Universitas Washington yakni Michael Wysession dengan Jesse Lawrence, mahasiswanya dari Universitas California, dan temuan ini akan dipublikasikan di monograf terbitan lembaga geofisika Amerika. Mereka berdua telah mengalisis bersama grafik gelombang kejut sebanyak hampir 600.000 bagian (catatan gelombang kejut yang muncul ketika gempa bumi melintasi bumi, dikumpulkan dari peralatan yang tersebar di berbagai daerah di dunia).

Mereka mendapati, bahwa gelombang gempa di bawah daratan Asia memperlihatkan fenomena yang lemah, selain itu kecepatannya juga sedikit melamban, Wysession mengatakan : “Air dapat memperlambat kecepatan gelombang gempa, sejumlah besar tanda-tanda melamban dan melemahnya hal tersebut dapat memprediksi di mana terdapat air.” Menurut perhitungan sebelumnya, bahwa ketika lapisan batuan dingin tenggelam ke dalam mesofer di bawah tanah sedalam ribuan km, suhu tinggi di kedalaman bawah tanah akan mengeluarkan uap air dalam lapisan batu tersebut.
Wysession menuturkan : “Itulah yang akan kami tunjukkan di sini, air dalam lapisan batuan tersebut tenggelam bersama lapisan batuan dasar laut dan air itu sangat dingin, namun seiring dengan membesarnya tingkat kedalaman, suhu akan mulai naik, dan lapisan batuan mulai tidak stabil, dan kehilangan air yang terkandung di dalamnya.” kemudian air mulai naik dan masuk ke daerah timbunan, dan di sana menjadi daerah jenuh air, namun di sana sekilas tampak tetap seperti lapisan batuan padat, dan hanya dengan meletakkannya dalam laboratorium Anda baru dapat menemukan air di dalamnya.” Meski sekilas mereka tampak seperti batuan padat, sebanyak 15 % dalam beberapa batuan dasar laut adalah air. Wysession menuturkan: “Konkretnya, air berada dalam struktur mineral batuan. Ketika Anda memanaskannya, ia akan menghilangkan air, sama seperti Anda membakar sepotong tanah liat, bisa menghilangkan semua air di dalamnya.” Peneliti memprediksikan, bahwa di daerah-daerah permukaan bumi yang diselimuti air, cukup 0.1 % lapisan batuan tenggelam ke dalam mesofer sudah bisa menghasilkan volume air yang setara dengan satu lautan Kutub Utara. Wysession menamakan struktur bawah tanah yang baru ini sebagai “Beijing abnormal”, sebab ia ditemukan di bawah Kota Beijing, China, yang nilai resesi gelombang gempanya terbesar. Pertama kali Wysession memakai istilah ini dalam sebuah penjelasannya di Universitas Beijing. Menurut Wysession : “Mereka merasa sangat menarik, ancaman gempa bumi China jauh lebih besar dibanding daerah lain di dunia, karena itu mereka sangat tertarik pada seismologi.” Sebanyak 70% permukaan bumi ditutupi oleh air, air-air ini memiliki banyak manfaatnya, satu di antaranya adalah memainkan peranan “pelicin” bagi pergerakan lempeng daratan. Coba lihat Venus, di mana menurut Wysession bagian dalamnya sangat panas dan ekstrem kering, ia tidak memiliki struktur lempeng, semua air yang ada mungkin telah di-evaporasi (menguap), tidak ada lempeng, dan seluruh sistemnya ditutup.

Pelangi dari Perut Bumi

Perut bumi yang padat dan gelap telah menyembunyikan pesonanya selama jutaan masa. Oleh karenanya kita menjadi takjub tak terkira ketika batu warna-warni bak pelangi itu muncul ke permukaan. Di bawah cahaya sinar matahari, mereka seakan berlomba memamerkan keindahannya.  Kepadatan perut bumi serta temperatur magma yang super panas telah menjadi salah satu biang sebab terjadinya kristal-kristal batu berharga. Di saat magma sedang sedang hot-hotnya, beberapa jenis kristal batu bahkan sudah mulai terbentuk. Mula-mula butir intan diikuti kemudian oleh yang lain. Melalui kegiatan vulkanik maupun tektonik, letusan gunung berapi ataupun gempa bumi, magma mendidih keluar dari dapurnya menuju ke permukaan, mencari hawa segar. Magma keluar mengendap-endap sampai akhirnya malah mengendap beneran. Seiring dengan perjalanannya terbentuklah berbagai batu mineral, di antaranya tergolong sebagai batu mulia, batu berharga, ratna mutu manikam. Mereka diantaranya adalah: Beryl, Chrysoberil, Corundum, Diamond, Fieldspar, Garnet, Jade, Lazurite, Peridot, Opal, Quartz, Spinel, Topaz, Tourmaline, Turquise dan Zircon.

Meskipun berlainan warna namun batu ruby dan sapphire sesungguhnya berasal dari satu jenis mineral yang sama yaitu corundum (Al2O3 atau Aluminium Oxide). Corundum terbentuk jauh di dalam perut bumi, lebih dari minus puluhan km dari tempat pohon biasa berdiri, pada suhu ribuan derajat celsius. Muncul ke permukaan dengan nebeng lahar yang muncrat atau ndledek akibat gunung terbatuk atau akibat bumi menggeliat. Hal ini dapat kita ketahui dari kehadirannya di daerah Srilangka (Ceylon), Madagascar, Kenya dan Tanzania. Daerah daerah tersebut satu sama lain memang bersaudara secara geologi. Selain itu corundum juga terdapat di Kashmir (India), Pakistan, Thailand, Kamboja, Burma, Afghanistan, Colombia, Montana (USA), China serta Australia.

Mineral Corundum terlihat hanya serupa kerikil, bukan seperti kerakal atau batu besar. Ditimang terasa mantap, padat dan berisi. Kerasnya minta ampun, berskala 9, terpaut hanya 1 point dibawah intan, batu terkeras sedunia. Sudah pasti ribuan kali lebih keras dibanding kuku jari yang cuma berskala 2,5 atau dibanding dengan layar kaca komputer yang hanya 5,5 maupun dengan topi baja yang berskala 6,5. Berat jenisnya mendekati angka 4, artinya seperempat gelas berisi corundum bobotnya setara dengan segelas penuh air pada suhu 4 derajat celsius. Bodinya sekel dan tahan banting, tidak rapuh seperti kapur tulis. Kristalnya bersegi-segi mirip model piramid mini (hexagonal/trigonal). Sosoknya dapat ditemukan baik dalam keadaan bening sebening embun maupun keruh sekeruh kali Ciliwung. Corundum aslinya tidak berwarna. Imbuhan unsur lain membuatnya terlihat merona merah atau menjadi lebam membiru dan sebagainya. Unsur pewarna seperti Chromium (Ce), Ferrum (Fe), Titanium (Ti) dan Nickel (Ni) telah menjadikannya demikian. Corundum putih yang kerasukan unsur pewarna tersebut akan berubah menjadi corundum berwarna. Keadaannya menjadi persis serupa es serut yang diguyur aneka syrup, menjadi terlihat manis dan bikin kita ngiler cleguken.

Istana di Perut Bumi

Selama ini kita mengenal Beirut, Lebanon, hanya sebagai daerah konflik dimana perang saudara meletus dan meluluhlantakan kota itu. Tapi tahukah anda di kota ‘panas’ itu ternyata menyimpan petualangan menantang langsung ke perut bumi. Sebuah goa  kapur Jeita Gratto menawarkan sensasi masuk ke dalam perut Beirut. Kalau anda pernah menyaksikan film petualangan “Journey to the Center of the Earth” , mungkin mirip-mirip seperti itulah situasi Jeita Grotto. Indah luar biasa! Pesona Jeita Grotto membuatnya masuk sebagai salah satu finalis 7 Keajaiban Dunia. Pengumuman tujuh keajaiban dunia ini baru akan dilakukan New7Wonders Foundation pada 2011. Wisata goa Jeita Grotto sempat ditutup ketika perang saudara meletus tahun 1978, dan baru dibuka kembali pada 1995.

Goa bagian bawah dihuni pada zaman prasejarah tetapi ditemukan kembali pada tahun 1836 oleh Pendeta William Thomson. Tempat ini hanya dapat dikunjungi dengan perahu karena merupakan sungai bawah tanah yang menyediakan air minum bersih untuk penduduk Beirut. Sedang bagian atas goa ditemukan pada tahun 1958 oleh Lebanon speleologists. Lokasinya, 60 meter (200 ft) di atas goa terbawah, di sini wisatawan dapat berjalan-jalan melihat sekeliling. Ada ruang-ruang seperti kamar yang berhiaskan stalaktit. Ruang-ruang itu paling tinggiberukuran 120 m.

ISTANA DI PERUT BUMI

Jeita Grotto  yang berlokasi di lembah Sungai Nahr al-Kalb, sekitar 20 km utara ibu kota Beirut, bak istana di perut bumi. Di sana ada ruang-ruang berhiaskan stalaktit yang indah. Situs itu terdiri atas dua gua kapur terpisah, yaitu gua bagian atas dan bagian bawah, tempat mengalirnya sungai bawah tanah sepanjang 6.230 meter (6,23 km). Sebuah jembatan semen memungkinkan para turis melintasi struktur mirip istana tersebut. Juga bisa disaksikan stalaktit maupun stalagmit berkilau yang terbentuk beberapa milenium lalu melalui tetesan air sehingga tercipta jalan setapak di sekitar batu karang yang sulit dihancurkan. Gua sepanjang 10 ribu meter (sekitar 33 ribu kaki) itu memiliki salah satu stalaktit terbesar di dunia yang menggantung 8,2 meter dari atap. Pesona Jeita Grotto mendunia. Gua peninggalan prasejarah tersebut setiap tahun dikunjungi rata-rata 280 ribu wisatawan.

Sumber Energi Panas dan sumber Listrik PLN dari Perut Bumi

Perut bumi ternyata menyimpan potensi listrik yang sangat besar. Interaksi panas yang dihasilkan magma dan kandungan air di antara lapisan batuan membentuk reservoir uap yang dapat digunakan untuk menggerakkan turbin dan membangkitkan listrik dari generator. Dari 50 ribu megawatt potensinya di seluruh dunia, sekitar 40 persennya berada di Indonesia. Tidak berbeda dengan pembangkit listrik lainnya yang bertenaga uap, gas, atau diesel, Pembangkit Listrik tenaga Panas Bumi (PLTP) menggunakan tekanan uap air untuk menggerakkan turbin. Hanya saja uap air yang dibutuhkan sudah diperoleh langsung dari perut bumi. “Seolah-olah terdapat boiler (perebus air) di dalam perut bumi,” kata Yuddy Setyo Wicaksono, general manager PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Kamojang.  Uap air pada dasarnya terbentuk dari penguapan air di dalam perut Bumi. Energi panas yang dimiliki uap air berasal dari magma bertemperatur lebih dari 1.200 derajat Celcius. Panasnya mengalir melalui lapisan batuan kedap air di atasnya yang disebut bedrock. Di atas bedrock itulah terdapat lapisan aquifier berisi air yang berasal dari akumulasi rembesan air hujan.  Air yang dipanaskan pada suhu tinggi cenderung menguap dan bergerak ke atas karena berat jenisnya menurun. Tapi, karena di atas lapisan aquifier terdapat lapisan caprock yang juga kedap air, maka uap air terkurung dan membentuk reservoir uap bertekanan tinggi.  Saat dibuat lubang yang menembus lapisan batuan tersebut, uap akan memancar dengan tekanan antara 3,5 hingga 4 bar dan suhu 140 derajat Celcius. Aliran uap ini kemudian dialirkan melalui pipa-pipa dan diatur untuk menggerakkan turbin. Mula-mula aliran uap dialirkan ke dalam steam receiving header (penyimpan uap) yang mengatur alirannya agar konstan.  Selanjutnya uap dialirkan ke bagian penyaring untuk memisahkan zat-zat padat, silika, dan bintik-bintik air yang terbawa sebagai cara menghindari terjadinya vibrasi, erosi, dan pembentukan kerak pada turbin.  Uap yang sudah bersih digunakan untuk menggerakkan turbin. Putaran inilah yang akan menimbulkan interaksi elektromeganetik pada generator sehingga membangkitkan listrik. Pada kecepatan 3.000 rotasi per menit, proses ini menghasilkan listrik dengan arus tiga fasa, frekuensi 50 Hertz, dan tegangan 11,8 kilovolt.

Sekitar 3 persen produksi listriknya dipakai untuk memenuhi pasokan energi bagi sistem pembangkit dan fasilitas di sekitarnya. Sedangkan sebagian besar lainnya dikirimkan ke sistem interkoneksi PLN. Menggunakan transformator step up, arus listrik dinaikkan tegangannya hingga 150 kilovolt untuk dikirimkan melalui sambungan umum tegangan ekstra tinggi (SUTET).  Agar turbin bekerja efisien, uap air harus segera dikondensasikan sempurna. Sekitar 70 persen uap air yang terkondensasi akan menguap selama proses pendinginan. Sedangkan 30 persen sisanya diinjeksikan kembali ke dalam tanah. Selain untuk mengurangi pengaruh pencemaran lingkungan, tambahan air diharapkan dapat mengisi kembali pasokan reservoir.  Tapi, bukan berarti pembangkitan listrik dengan panas Bumi tidak menghasilkan emisi gas berbahaya. Gas yang tidak terkondensasi harus diekstraksi agar kandungan karbon dioksida, hidrogen sulfida, dan nitrogen yang dilepas ke atmosfer tidak membahayakan lingkungan. Meskipun demikian, emisi yang dihasilkan masih lebih rendah daripada pembangkit bertenaga fosil (batubara dan gas).

Menyimpan Energi di Perut Bumi

Sebuah perusahaan di Phoenix, Arizona yang bernama Southwest Solar Technologies kini menawarkan metode baru untuk menyimpan kelebihan energi listrik yang dihasilkan dari sebuah pembangkit energi terbarukan. Kelebihan energi tersebut akan digunakan untuk memompa udara ke dalam sebuah gua bawah tanah hingga tekanannya mencapai 157,5 kilogram per inchi persegi. Dengan tekanan sebesar ini, ketika kembali dibutuhkan, maka udara akan mengalir keluar dengan tekanan tinggi dan memutar turbin. Tetapi untuk mendapatkan tekanan yang jauh lebih tinggi, udara tersebut dipanaskan terlebih dahulu menggunakan piringan cermin yang memusatkan sinar matahari hingga tercapai pemanasan dengan suhu 1.700 derajat Celcius.

Sebenarnya teknologi penyimpanan energi listrik dengan metode ini bukanlah hal baru. Sebuah perushaan Alabama Electrical Cooperative telah melakukannya sejak tahun 2000. Hanya saja untuk memanaskan udara, digunakan bahan bakar gas alam. Dengan metode ini emisi gas rumah kaca masih dihasilkan.  Ide yang dibawa Southwest Solar Technologies agak berbeda dengan yang dimiliki Alabama Electrical Cooperative. Metode yang dibawa Southwest Solar adalah menggabungkan pembangkit listrik bayu yang biasanya mengalami kelebihan energi pada malam hari dan menggunakannya pada saat siang hari. Hanya saja metode menyimpan energi dengan mengubahnya menjadi tekanan udara tidaklah mudah untuk diaplikasikan. Salah satu contohnya, lokasi pilot plant yang dimiliki Southwest Solar saja memiliki stuktur geologi yang kurang memadai untuk menyimpan udara di dalamnya.

Suara Misterius di Perut Bumi ?

Surat kabar berbahasa Finnish yang berjudul ‘Ammennusatia’ pernah lama ini mengungkap kejadian yang misterius. Disebutkan satu tim geologi yang menangani penggalian lubang dengan kedalaman 14,4 Km pada kerak bumi di Siberia (negara pecahan Uni Soviet) mengaku telah mendengar jeritan manusia dari perut bumi. Para ilmuwan khawatir bahwa mereka telah meloloskan suatu ‘kekuatan jahat’ ke atas permukaan bumi. “Informasi yang kami kumpulkan sangat mengejutkan. Kami benar-benar khawatir apa yang mungkin kami dapatkan di bawah” jelas Dr. Dmitri Azzacov, manajer proyek di pinggiran kota Siberia. Hal lain yang mengejutkan adalah temperature tinggi yang ada di dalam putaran bumi. Perhitungan menunjukkan bahwa temperatur mencapai 1,100 derajat Celcius atau diatas 2,000 derajat Fahrenheit’. Dr. Azzacov juga menyatakan ini lebih jauh dari yang diperkirakan, kelihatan hampir mirip api neraka yang dahsyat di pusat bumi. Lebih lanjut, Dr. Azzacov menceritakan, saat itu mesin bor dalam proyek penggalian ini tiba-tiba berputar dengan cepat ketika telah mencapai ruang kosong yang besar di perut bumi. Sensor temperatur juga menunjukkan kenaikan yang sangat dramatis.

Penemuan terakhir paling mengejutkan, sehingga para peneliti takut untuk meneruskan proyek tersebut. “Kami mencoba untuk mendengarkan pergerakan bumi pada jeda waktu tertentu dengan menggunakan microphone supersensitif yang dimasukan ke dalam lubang. Apa yang kami dengar telah menghancurkan pemikiran logis para ilmuwan. Suara itu kadang melemah, tapi bernada tinggi yang mana kami kira datangnya dari peralatan kami,” tandas Dr.Azzacov. Setelah melalui penyetelan, mereka mengerti bahwa suara-suara tersebut dari dalam bumi. Mereka mendekatkan microphone yang dirancang untuk mendeteksi suara dari gerakan lempeng bumi ke dasar lubang, tapi bukannya gerak lempeng yang didengar, melainkan suara jeritan manusia. “Kami hampir tidak percaya dengan telinga kami sendiri. Kami mendengar suara jeritan manusia yang kesakitan. Meskipun satu suara bisa dibedakan, kami mendengar ribuan mungkin jutaan suara, sebagai latar belakang, jeritan jiwa yang menderita, setelah penemuan yang mengerikan ini, hampir separuh ilmuwan berhenti dikarenakan takut. Diharapkan, apa yang ada di bawah akan tetap disana,” imbuhnya.

Selain suara aneh, hal lain yang membingungkan adalah penampakkan pada malam yang sama, yakni ke luar gas bercahaya yang berbentuk kepala, pancaran yang menyembur keluar dari lubang galian dan kabut awan bercahaya yang berbentuk pilar, muncul satu makhluk bersayap yang mengatakan dalam bahasa Rusia “Aku telah menang”, memuliakan langit Siberia yang gelap. “Kejadian tersebut sangatlah tidak masuk akal. Orang Soviet menjerit dalam ketakutan,” tutur Mr. Bjarne Nummedal, geolog, salah seorang saksi mata. Sampai malam, ia melihat petugas ambulan mondar-mandir di lokasi. Seorang supir menceritakan bahwa orang yang melihat kejadian tersebut diperintahkan untuk menenangkan diri dengan obat penghapus ingatan jangka pendek. Obat tersebut biasanya digunakan untuk menangani korban trauma. “Sebagai seorang komunis, saya tidak percaya surga atau Bible, tapi sebagai ilmuwan saya sekarang percaya adanya neraka,” demikian tutur Dr Azzacov. “Tak perlu dikatakan kami begitu terkejut atas penemuan ini. Tapi kami tahu apa yang kami lihat dan apa yang kami dengar, dan kami sangat yakin bahwa kami telah menembus gerbang neraka!,” lanjutnya.

Dugaan Dr. Azzacov bahwa suara yang didengarnya adalah jeritan mahluk di neraka boleh jadi benar. Karena meskipun eksistensi neraka berada di dimensi lain, sekali-kali ia akan diperlihatkan kepada manusia sebagai tanda peringatan. Bisa juga suara itu hanyalah efek dari getaran ruang lubang yanng sangat dalam di bawah bumi. Semua terserah penilaian anda, tapi banyak ilmuwan meragukannya. Banyak yang meragukan kebenaran munculnya suara jeritan manusia saat pengeboran kerak bumi di Siberia. Keberadaan penggalian lubang di perut bumi itupun diragukan keasliannya. Kabar tentang suara aneh yang didengar Dr. Dmitri Azzacov dan timnya saat penggalian di perut bumi Siberia beredar secara luas di dunia maya. Bukan hanya artikelnya yang dimuat di sebuah koran berbahasa Finnish, tapi juga foto-foto lubang penggalian itu, bahkan rekaman suara aneh itu bisa kita dapatkan. Komentar orang terhadap kasus inipun beragam. Ada yang menyetujui bahwa suara aneh itu datang dari neraka, ada juga yang meragukan. Kenyatannya kabar itu sudah lama beredar. Website http://www.truthorfiction.com mengungkapkan, “Ini adalah kombinasi dari legenda kota dan gurauan. Cerita yang sebenarnya dari penggalian lubang yang dalam di Siberia dibuat gosip oleh koran pada awal 1990-an. Beberapa peneliti memiliki pandangan bahwa cerita itu dimulai dari sebuah proyek penggalian lubang yang asli, tetapi tidak pernah terbukti. Persekongkolan ini diperkuat ketika pengajar sekolah asal Norwegia bernama Age Rendalen berusaha mempermak cerita ini dengan penggambaran makhluk bersayap yang muncul dari lubang.”

Kepastian tersebut diperoleh dari Rich Buhler, jurnalis website tersebut yang mengaku menelusuri kebenaran cerita itu. Ia mendapat cerita itu dari orang yang mendengar sebuah program radio yang membahas tentang peristiwa yang terjadi diawal 1990-an. Berita itu membingungkan pendengar, kemudian dia berjanji untuk mengusutnya. Sebagian besar penelepon mengatakan mendengar cerita itu di jaringan siaran Trinity, sebuah jaringan TV kaum Christiani yang didirikan di California bagian Selatan. Rich Buhler mencoba menelepon kantor pusat Trinity Broadcasting, dan mempertanyakan cerita itu. Dia dihubungkan dengan seorang wanita yang menjawab, “Oh iya, itu semua adalah benar. Kita memiliki dokumennya. Itu adalah penerbitan kami yang terakhir.” Setelah itu, saat membuka mailing list, ia menemukan sebuah artikel yang secara detail menerjemahkan artikel yang dimuat di koran berbahasa Finnish yang bernama Ammennusatia”. Menurut jaringan media siaran Trinity, artikel berbahasa Finnish itu diperolehnya dari seorang penginjil dari Texas bernama R.W. Schambach, yang sering menjadi tamu dalam siaran mereka. Saat ia mengecek kantor Schambach, dikatakan mereka mendapat artikel dari sebuah jurnal ilmiah yang berpengaruh di Finlandia, tepatnya sebuah surat dari seorang Norwegia yang bernama Age Rendalen, yang telah dikonfirmasi. Rendalen telah mengirim suratnya ke jaringan siaran Trinity, dan secara detail dia menambahkan dimensi baru dalam cerita itu.

Rendalen mengaku tidak percaya ketika mendengar kemungkinan itu. Namun dalam suratnya, Rendalen berusaha memberi semangat kepada jaringan agar tidak membiarkan campur tangan yang skeptik atas cerita penggalian itu. Dia memasukan sebuah copian dan terjemahan dari apa yang diklaimnya sebagai sebuah artikel dari koran terbesar dan bereputasi bagus di Norwegia, yang memberitakan tentang neraka di penggalian itu. Dari pelacakan Rich Buhler, diketahui koran “Ammennusastia” ini berlokasi di Levasjoki. Ternyata koran itu merupakan publikasi bulanan dari kelompok Kristen Finnish. Cerita tentang neraka di penggalian itu didasarkan pada sebuah artikel panjang di koran harian berbahasa Finnish, “Etela Saumen”. Dari koran itu diketahui bahwa itu bukanlah berita tetapi surat pembaca yang menulis pengalamannya. Setelah ditelusuri penulisnya, ia tidak bisa menunjukkan kredibilitasnya.. Dia mengaku mendapat artikel itu dari koran Kristen yang bernama ‘Vaeltajat’ yang diterbitkan oleh kelompok misionaris Finnish. Saat Vaeltajat dikontak, redaksi mengatakan isu itu diterbitkan pada Juli 1989. Informasi itu diperolehnya dari pembacanya, yang diklaim pernah dimuat di sebuah koran bernama Jewels of Jerico, yang diterbitkan oleh kelompok Kristen Jewish di California. Sampai disini semua sudah jelas bagi Rich Buhler. Cerita neraka di penggalian itu dianggap tipikal legenda kota. “Itu adalah sensasi, bukan sebuah dokumentasi,” tulisnya. Hanya saja Rich tidak mencoba mencari Dr. Azzacov, dan menguji kebenaran foto dan rekaman suara aneh itu. Meski tidak mempercayai, ia tidak menutup mata adanya cerita pengalaman mendengar suara aneh. Di majalah Science pada Agustus 1989, diceritakan ada proyek penggalian yang dilakukan orang Rusia di Kola, dekat Murmansk, sekitar 150 mil utara Artic Circle yang mengalami kejadian itu. Begitu juga saat penggalian orang Jerman di timur laut Bavaria.

Secara ilmiah, kasus suara aneh yang datang dari lubang dalam di perut bumi memang tidak bisa dipahami. Beberapa ahli berpendapat bahwa kemungkinan suara itu adalah jeritan manusia dari neraka adalah omong kosong. Untuk berita mengenai suara yang mirip jeritan, yang keluar dari galian itu, tidak bisa dipahami karena untuk galian lubang sedalam itu suara yang bisa didengar adalah suara dari mesin yang ada. Tidak mungkin terdengar suara dari lubang itu. Dan suara yang keluar dari dalam lubang atau suara pergerakan bumi yang ada diperut bumi hanya bisa dideteksi dengan alat yang menampilkan dalam bentuk gelombang suara. Ditambahkan pula bahwa di perut bumi tidak mungkin terdapat angin yang ada adalah gas yang terjadi karena panas bumi yang cukup tinggi, sehingga menimbulkan uap air. Agus Guntoro juga mempertanyakan kebenaran adanya penggalian lubang yang dalam tersebut. “Karena untuk penggalian yang dalam lebar membutuhkan biaya yang sangat besar. Adakah yang ingin melakukan penelitian semahal itu?,” ujarnya meragukan proyek pengalian itu.

Mitos atau Fakta

Dilihat dari ruang angkasa, Bumi nampaknya bulat dan padat berisi. Namun sekelompok orang memastikan tentang adanya kehidupan di dalam bumi seperti di luar Bumi. Dan ditemukan serta alasannya meskipun mungkin belum benar, mengatakan bahwa tempat penghubung letak antara dunia atas dengan dunia bawah terletak di Kutub Utara. Orang lainnya banyak yang mengira daerahpenghubung itu letaknya di segitiga Bermuda. Memang kedua tempat ini masih merupakan misteri. Di kutub Utara tidak terdapat daratan, melainkan lautan es (lautan es tidak  dapat dikatakan daratan, sebab tidak berhubungan dengan tanah). Beberapa legenda atau cerita dalam kitab suci menguatkan teori ini. Orang-orang Iran, Cina, Aztec dan juga Eddaic mempunyai legenda yang bersamaan maksudnya. Dikatakan bahwa adanya sebuah tempat tinggal yang diperuntukkan bagi dewa-dewa yang merupakan rumpun manusia pertama di planet bumi, dan mereka berkembang biak menjadi banyak. Lokasi tempat itu diberi nama “Pusat Bumi”. Entah yang dimaksud ‘pusat bumi’ itu kutub utara atau justru perut bumi.

HOLLOW EARTH

Bumi yang dikatakan memiliki lubang atau di dunia barat terkenal dengan sebutan HOLLOW EARTH, beberapa perkiraan orang menyatakan bahwa nun jauh di lubang terbut terdapat basis kehidupan lain atau paling mudah kehidupan dimana Alien berada, sekaligus basis dari pangkalan UFO (Unidentified flying Object) atau juga Dunia lain yang memang hidup sejak jutaan tahun lampau dengan peradaban yang tinggi ? mungkin saja hal itu benar.
Sebelum jauh kita membaca kajian di bawah, ada beberapa hal yang coba kutambahkan tentang beberapa istilah dalam artikel dibawah,

Arti North Pole: menjelaskan arah utara yang berada pada posisi akhir dari Poros bumi atau disebut Kutub Utara, yang berada di dalam Lautan Kutub Utara, sekitar 450 mil (725 km) dari utaranya kepulauan Greenland. Kutub utara Bumi ini tidak sama dengan dengan sebutan Kutub utara magnetis yang berada pada titik jangka magnetis, dimana pada awal abad 21 letak kutub utara kira-kira terletak pada koordinat 82°15 N?, 112°30? W, atau dengan Kutub Utara yang geomagnetic, sekitar 79°30? N, 71°30? W. Dalam Ilmu bumi Kutub ditempatkan di suatu titik di kedalaman samudra dengan kedalaman sekitar 13,400 kaki ( 4,080 m) dan tertutup dengan lempengen gunung es yang mengapung, dimana Matahari hanya terbit untuk waktu 6 bulan saja, sedang 6 bulan berikutnya gelap.

Ekspedisi-ekspedisi terkemuka lain yang ditetapkan telah menjangkau kutub Utara sebagai berikut:

Para petualang yang pernah mencapai daerah Kutub Utara sebagai berikut:

  • penjelajah Amerika itu Robert E.E. Peary mengklaim mencapai kutub dengan kereta anjing Pada Bulan April 1909, dan penjelajah yang lain Amerika, Richard E.Byrd, yang mengklaim mencapainya dengan pesawat udara di Mei 9, 1926, klaim dari kedua- orang tersebut dipertanyakan.
  • Tiga hari setelah usaha Byrd, pada bulan Mei tgl 12, satu regu Internasional dari Roald Amundsen, Lincoln Ellsworth, dan Umberto Nobile telah mencapai Kutub Utara,
  • Kapal-kapal yang pertama mengunjungi kutub itu adalah Kapal Amerika. kapal selam nuklir Nautilus (1952).
  • Tahun 1969 menggunakan mobil traktor salju, Perjalanan melintasi daerah kutub pada tahun 1969: dari Alaska ke Svalbard, menggunakan kereta anjing.
  • Perjalanan  ke kutub dan kembali tanpa bekal terjadi pada Tahun 1986 dengan kereta anjing.
  • Ekspedisi yang terakhir seorang wanita untuk pertama kalinya menjangkau kutub, bernama Ann Bancroft dari Amerika.
  • Kapal pemecah es Soviet Arktika adalah kapal permukaan yang pertama tiba disana (1977).

Kisah Laksamana Muda Richard E.Byrd

Laksamana Muda Richard E.Byrd dari Angkatan laut Amerika Serikat, tidak bisa memahami setiap pengertian dari Teori Ilmu Bumi yang menyatakan bahwa bumi adalah suatu lapisan yang padat, dengan suatu inti yang berapi, dan diatas terdapat 2 kutub, yaitu Kutub Utara dan Kutub selatan yang merupakan titik yang tetap. Jika seperti kasus Admiral Byrd, yang melakukan terbang di antartika sejauh 1700 mil hingga 2300 mil berturut-turut ke seberang Utara dan Kutub selatan, dengan udara yang sangat dingin karena es dan salju di sisi lain, Dia mengenal cukup baik wilayah itu, sehingga timbullah 2 pernyataan diatas dari dirinya, untuk menggambarkan perasaannya saat dia terbang melintasi kedua kutub tersebut. “That enchanted Continent in the Sky, Land of Everlasting Mystery! “ “I’d like to see that land beyond the (North) Pole. That area beyond the Pole is the Center of the Great Unknown:” Selama penerbangan Ke Kutub Utara sejauh 1,700 mil hingga di luar dari Kutub itu sendiri, ia memberi laporan melalui radio bahwa ia melihat dari atas pesawat yang dikemudikannya, bahwasannya pemandangan dibawah bukanlah es dan salju, tetapi dia melihat daratan berupa bidang-bidang yang terdiri dari pegunungan, hutan-hutan, tumbuh-tumbuhan hijau, danau-danau dan sungai-sungai, dan di dalam belantara itu, dia melihat suatu binatang yang asing yang serupa seperti mamooth yang terdapat di daerah es yang beku, yang disebut Antartika. Dengan jelas ia telah memasuki suatu daerah yang lebih hangat dibanding wilayah yang terdampar di tengah es yang meluas dari arah Kutuh menuju Siberia. Jika Byrd tidak pernah melewati daerah ini, Maka tidak akan pernah dia mengatakan” Sesuatu Yang Besar dan Tidak di kenal “Great Unknown “, karena dia telah terbang ke seberang Kutub Utara menuju sisi lain dari wilayah Kutub tersebut.

Satu-satunya cara bahwa kita dapat memahami pernyataan Byrd diatas adalah, jika kita membuang konsep yang lama perihal pembentukan bumi dan meramu untukmenjadikannya sesuatu yang baru, menurut ekstrimitas-ekstrimitas, Kutub Utara dan Antartika bentuknya bukanlah cembung melainkan cekung, dan Byrd masuk ke wilayah cekungan-ecekungan kutub tersebut ketika ia melampaui Pole (poros akhir). Dengan kata lain, ia tidak bepergian ke seberang Pole itu menuju sisi yang lain, tetapi Ia masuk ke dalam cekungan atau tekanan kutub, (akan kita bicarakan lebih lanjut kemudian dalam artikel ini) yang terbuka bagian dalamnya atau rongga bumi.

Diatas adalah salah satu cerita yang mungkin saja benar dan mungkin saja sebaliknya, cerita atau kisah diatas ada dikarenakan terkait dengan Laksamana Muda Richard E.Byrd dari Angkatan Laut Amerika pada perjalananya terbang menyusuri Poros dari wilayah kutub Utara dan sekitarnya. Perjalanan ini dikaitkan dengan adanya penemuan suatu bagian bumi yang berogga dan dalam kurun waktu berkembang banyak orang memperkirakan sebagai pintu akses untuk menuju inti bumi dari situ cerita semakin berkembang dengan imaginasi si pencerita satu ke pencerita lain, termasuk berkembang dari pembaca yang satu ke pembaca yang lain

Terdapat Kehidupan Makhluk lain di perut bumi

Teori yang paling kontroversi yang mengatakan Bumi memiliki cekungan adalah adalah Teori Edmund Halley 1692. Edmund Halley adalah ahli falak (astronomer) atau perbintangan berasal dari Inggris yang dengan tepat menghitung kedatangan komet Halley dengan perhitungan secara matematis (nama komet tersebut diabadikan atas namanya). Salah satu teori yang dikemukakan adanya rongga atau lubang pada cekungan bumi yang berada pada lapisan kedua dan disana terdapat suatu kehidupan lain. Dan dalam akhir kesimpulannya, Halley menetapkan bahwasanya Bumi terdiri dari 4 lapisan yang saling mendekap satu sama lain.

Berangkat dari teori Halley tersebut diatas, pada abad 18 terdapat beberapa ilmuwan yang memuntir dasar teori tersebut diantaranya Leonhard Euler [born April 15, 1707, Basel, Switz. died Sept. 18, 1783, St. Petersburg, Russia] dia menggantikan teori Halley tentang sphere atau bidang lapisan bumi yang dikatakan di dalamnya terdapat suatu lubang tunggal dan di dalamnya terdapat sinar matahari seluas 600 miles = 1554 km, dan disana tersedia panas dan penerangan yang diperuntukkan bagi kehidupan makhluk di wilayah tersebut.. Ilmuwan berikutnya Leslie, Sir John, (lahir April 10, 1766, Largo, Fife, Scot. , meninggal Nov. 3, 1832), Coates, dia kemukakan bahwa di dalam lubang tersebut terdapat 2 matahari, yang ke 1: bernama Pluto dan yang ke 2: Proserpine (kalau tidak salah nama itu merujuk pada jaman yunani kuno yaitu anak perempuan dari Dewa Zeus). Terdapat juga teori yang mengemukakan bahwa dalam sekungan atau rongga bumi itulah terdapat basis dan pangkalan UFO.

Diantara para pendukung yang paling bersemangat jika bumi itu berongga atau berlubang adalah JOHN SYMMES orang Amerika ex-petugas tentara dan pedagang. John percaya bahwa rongga bumi di utara dan kutub selatan merupakan pintu masuk, dengan lebar 4.000 dan 6.000 mil, berurutan. Symmes mempersembahkan banyak dalam hidupnya untuk melakukan banyak hal guna mendukung teorinya sambil mengumpulkan uang untuk mendukung satu ekspedisi ke Kutub Utara dengan tujuan penjelajahan
bagian dalam bumi. Ia tidak pernah sukses, hingga akhir kematiannya, salah satu satu para pengikutnya, seorang editor surat kabar bernama Yeremia Reynolds, membantu untuk mempengaruhi pemerintah Amerika mengirimkan satu ekspedisi ke Antartika tahun 1838. Sementara para penjelajah-penjelajah tersebut tidak menemukan lubang di sana.

Salah Seorang editor dan penerbit majalah dan surat kabar Amerika bernama Ray Palmer pernah mengadakan penyelidikan dan penelitian besar-besaran mengenai teori perut bumi. Ia mengatakan bahwa lubang penghubung dunia bawah (dunia di perut bumi) dan Dunia luar ini sengaja ditutupi oleh awan-awan abadi.  Banyak legenda/mitos lain yang mengisahkan tentang perut bumi yang berlubang  tapi berkehidupan, serta beberapa pengalaman orang-orang yang melihat sendiri. Di sini kita akan membuktikan bahwa Bumi itu berlubang. Secara pikiran memang mustahil dan tak masuk di akal, dan ini dapat membuat kita langsung tak percaya. Suhu di kutub Utara dapat dikira-kira akal lebih rendah dari nol derajat celcius (bahkan jauh dibawahnya).  Orang mengira kutub utara itu ada. Di belahan utara Bumi tidak ada kutub, yang ada adalah daratan yang sangat luas dimana air laut terus menerus tiada hentinya masuk bagian planet ini. Dan suhu air laut itu sendiri mempunyai suhu cukup hangat (seharusnya  dingin). Memang seperti yang dikatakan tadi, tidak masuk akal. Tapi marilah kita ikuti perjalanan seorang penjelajah terkenal bernama Dr. Fridtjof Nansen dari Norwegia. Ia mencoba untuk mencapai kutub utara pada tahun 1895. Ketika ia berada di daerah sana, ia kehilangan arah tujuannya, sehingga tak tahu dimana dia saat itu. Pada tanggal 29 Maret hingga musim bunga tahun 1896 Nansen sama sekali hilang!  Nansen merasa heran mendapatkan dirinya berada di daerah hangat, dan  merasakan angin yang bertiup dari utara semakin panas, malah matahari sekali-kali terasa sangat panas dan dapat disimpulkan Kutub Utara mempunyai suhu dan iklim yang hangat. Ia mengukur kedalaman air itu, yang ternyata sangat dalam dan airnya juga hangat. Ia tak tahu dari mana asalnya air itu.  Ia juga berjumpa tapak kaki rubah (binatang yang tak tinggal di kutub) yang masih baru. Serta juga mengalami peristiwa ganjil lainnya. Di kutub utara tak ada gunung berapi yang mengeluarkan debu. Debu-debu itu membuat salju berwarna hitam. Apakah debu itu merupakan debu dari dunia dibawah kutub itu? Mungkin saja!  Pengalaman yang sama dan persis dirasakan juga oleh Kapten C.F. Hall. Ia  merasakan juga hangatnya air dan udara kutub, serta melihat rubah, unggas, binatang buruan, anjing laut juga jenis-jenis unggas yang mustahil hidup di daerah kutub (artik).

Berpuluh-puluh kejadian munculnya UFO telah membuat para ahli sibuk dengan penyelidikannya. Dan para ahli berkeyakinan bahwa UFO merupakan (mungkin tidak semua) sumber segala misteri dunia, setidak-tidaknya erat hubungannya.  Memanglah, Dunia di perut bumi sangat mustahil. Seperti dalam cerita fiksi  karangan Jules Verne saja. Lalu, apa kira-kira bentuknya langit di sana?  Teori Dunia didalam dunia, bertentangan dengan teori Bumi sendiri. Bumi mempunyai isi yang berupa cairan yaitu magma yang terletak jauh didalam. Dan dapat dikatakan isi Bumi ini pepat tidak pejal. Apakah ada lorong yang  menghubungkan kutub selatan dan kutub utara?

Mengapa air di kutub utara hangat, juga udaranya mengapa agak panas? Rahasia ini memang belum tertangkap. Negara Amerika dan Rusia berlomba -lomba ingin mengetahui sebabnya. Bahkan negara Amerika telah memerintahkan untuk  diadakannya penyelidikan ke perut bumi. Di daerah puncak bumi (utara) terdapat semacam lubang yang menyerupai kawah bulan yang dalam. Keadaan ini dilihat (dipotret melalui kamera satelit ATS-111 pada ketinggian 23.000 mil  dari permukaan bumi. ‘Kawah’ itu seakan-akan merupakan daratan yang tersedot ke dalam, dan merupakan pintu gerbang Dunia bawah tanah.  Teori dunia lain ini sering disebut sebagai dunia dimensi negatif yang paralel dengan dunia kita ini (dunia positif) dan sejak tahun 1929 mulai  banyak pengikutnya. Apakah para pengikut itu semuanya gila?  Admiral Richard Byrd pada tahun itu (1929) terbang melintasi kedua kutub bumi untuk mengadakan suatu penyelidikan. Suatu saat ketika di kutub  selatan, begitu menembus kabut, tampak dibawahnya daratan menghijau dengan danau-danau yang tidak membeku (mencair) dan binatang-binatang liar yang mirip bison. Byrd semakin tercengang ketika melihat makhluk seperti manusia-manusia purba. tempat inilah yang menjadi sasaran ilmuan ahli segitiga Bermuda yang mengatakan bahwa korban segitiga Bermuda tidak lain  hanya menumpuk di dunia lain di bumi bawah tersebut. Pernyataan Byrd lebih diperkuat ketika beredarnya suatu film dokumenter yang menceritakan persis dikatakan Byrd.

Cerita Fiksi Ilmiah : Buku dan Film

Jules Verne sering disebut sebagai Bapak Fiksi Ilmiah. Mengapa? Karena karya-karyanya banyak menampilkan kisah petualangan yang dilatarbelakangi konsep ilmiah, yang acapkali jauh melampaui zamannya. Dalam Perjalanan ke Pusat Bumi, Verne mengajak kita bertualang masuk ke perut bumi melalui daerah Eslandia, bersama Profesor Hardwigg dan Harry keponakannya. Sebuah kisah yang konsepnya pada saat ini terasa “biasa-biasa” saja, namun jika kita nikmati lebih cermat lagi, banyak hal mengenai ilmu pengetahuan, khususnya geologi dan pengetahuan prasejarah, dapat dipelajari dari buku luar biasa ini. Kisah ini baru saja (awal 2009) diangkat ke layar lebar, bahkan dalam bentuk suguhan film 3 Dimensi. Namun, berbeda dengan filmnya, buku ini menyuguhkan banyak sekali detil mencengangkan yang tidak mungkin kita lihat dalam film. Detil-detil ilmiah yang diterangkan secara sangat sederhana oleh Jule Verne, membuat kita harus mengangkat topi dan mengacungkan jempol untuk pengetahuannya yang sangat luas.

Adaptasi film dari sebuah buku tak lagi mengherankan. Tapi jika kisahnya tentang petualangan, pasti tak ingin Anda lewati. Seperti kisah “Journey to the Center of the Earth” karya novelis Jules Verne.  Cerita bermula ketika ilmuwan Trevor Anderson (Brendan Fraser), harus menghabiskan waktu bareng keponakannya Sean (Josh Hutcherson). Mulanya, tak ada ide kemana mereka akan pergi. Hingga Trevor menemukan buku favorit sang kakak Sam, yang tak lain adalah ayah dari Sean. Di buku “Journey to the Center of the Earth” tersebut, Trevor menemukan banyak petunjuk dan bersama Sean, mereka menuju Islandia. Walau hanya mengandalkan uang-uang koin, mereka bertemu Hannah (Anita Briem), yang menjadi petunjuk jalan sekaligus anak seorang professor yang hilang dalam suatu ekspedisi. Siapa sangka, kesamaan muncul dari buku Journey to the Center of the Earth. Hingga akhirnya diputuskan untuk menjelajahi lokasi-lokasi yang tercatat dalam coretan buku dan membawa ketiganya jauh ke dalam perut bumi. Menghadapi dunia yang tak tersentuh, mereka harus berhadapan dengan makhluk dan tanaman yang aneh, seperti ikan piranha, burung bercahaya dan dinosaurus. Tapi bagaimana mungkin ada binatang-binatang itu di perut bumi? Yang pasti, ketiganya harus segera menemukan jalan keluar. Sementara jalan yang ada hanyalah melintasi lava panas dari dalam bumi. Mampukah ketiganya keluar dari perut Bumi dengan selamat? Dengan visual efek yang sempurna, Journey to the Center of the Earth bisa jadi tontonan menarik seluruh keluarga. Namun begitu, bagi Anda yang sudah membaca bukunya, jangan berharap lebih. Karena cerita yang disajikan cukup berbeda. Namun begitu ketegangan, humor serta petualangan Trevor, Sean dan Hannah mampu menggantikannya. Apalagi dengan format 3D, yang di era 90-an sempat booming dan penonton harus mengenakan kacamata 3D, pengalaman menonton Anda akan semakin asyik. Tak hanya sekedar menonton, Anda serasa ikut serta dalam petualangan ke dalam perut bumi

Film: Journey to the Center of the Earth , Berpetualang ke Perut Bumi

Judul Film: Journey to the Center of the Earth

Sutradara: Eric Brevig

Pemain: Brendan Fraser, Josh Hutcherson, Anita Briem, Garth Gilker, Giancarlo Caltabiano

Genre: Aksi, Petualangan

Produksi: New Line Cinema, Walden Media

Para petualang sedang memasuki perut bumi. “Journey to the Center of the Earth” merupakan sebuah film yang diangkat dari novel klasik fiksi karya Jules Verne, dengan judul yang sama. Film ini menceritakan perjalanan menuju pusat perut bumi, yang sebelumnya pada 1959 dibintangi oleh James Mason dan Pat Boone. Sutradara Eric Brevig yang mengadopsi cerita dari novel terbitan 1864 adalah pemenang Academy Award untuk efek visual Total Recall dan Pearl Harbor yang memesona penonton dengan efek spesialnya. Sekarang dengan tiga dimensi (3D) yang spektakuler, film versi 2008 ini adalah sebuah tontonan petualangan yang menakjubkan.

Film ini dibintangi aktor papan atas AS, Brendan Fraser, yang terkenal dengan aktingnya sebagai Rick O’Connell dalam seri film The Mummy. Fraser memang layak menyandang predikat raja pembantai monster di layar lebar. Dari The Mummy sampai The Mummy Returns yang sukses hingga film terbarunya, Journey to the Center of the Earth. Aktor berusia 39 tahun itu mengatakan bahwa film tersebut menggunakan teknologi 3D versi baru, untuk memukau para penontonnya. Profesor Trevor Anderson (Brendan Fraser) adalah sosok ilmuwan yang lain dari biasanya. Ia bagian dari sekelompok orang yang mempercayai buku Verne bukanlah sebuah fiksi spekulatif, tetapi fakta ilmu pengetahuan. Profesor Trevor menjadi bahan tertawaan komunitas ilmuwan, saat berencana mengadakan perjalanan menuju pusat perut bumi.

Ia mempercayai sebuah hasil kopian novel Verne dari saudaranya, yang telah menghilang dengan rumusan atau persamaan-persamaan matematika dan simbol-simbol tersembunyi di setiap halamannya. Di situ diungkapkan sebuah jalan bertebing gunung berapi di pegunungan Eslandia, yang akan membuka perjalanan menuju pusat bumi. Untuk itu, ia berniat mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada saudaranya yang hilang, saat mengadakan penelitian yang sama. Profesor Trevor melakukan perjalanannya ke Eslandia bersama keponakannya, Sean (Josh Hutcherson), dalam 10 hari ekspedisi pengetahuan. Sebenarnya, Sean meragukan teori mustahil pamannya, tetapi pada akhirnya ia turut dalam perjalanan yang tidak masuk akal tersebut. Untuk melancarkan perjalanan mustahil ini, Trevor membayar Hannah (Anita Briem) untuk men- jadi pemandu jalan yang ditemuinya di kawasan pegunungan lokal. Mereka bertiga akhirnya berhasil menemukan jalan yang telah ditinggalkan saudaranya, yaitu sebuah jalan kecil menuju pusat perut bumi, sesuai dengan buku. Kemudian, mereka mengambil keputusan untuk menyelidiki gua tersebut. Trevor bersama Sean dan pemandu jalan itu, menemukan sebuah kota aneh di dalam perut bumi. Namun, perjalanan ini akhirnya menjadi petualangan paling menegangkan yang mereka alami.

Teknologi “RealD”

Efek tiga dimensi pada film ini sangat luar biasa. Ketika adegan pertama dimulai saat Professor Trevor menggosok gigi, mendesir, dan meludah seakan mengarah kepada penonton. Ada pula ade- gan yang melewati banyak ledakan, air liur T Rex raksasa, menaiki roller coaster sepanjang jalur pertambangan tua yang berbahaya (ala film Indiana Jones), bisbol ikan terbang, dan burung-burung yang terbang seperti lampu neon berterbangan.

Film ini sangat cocok untuk segala lapisan umur dan keluarga. Banyak efek-efek yang keluar dari layar dengan begitu realistisnya. Kaca-kaca 3D spesialnya mungkin terlihat aneh, namun hal itu tidak menjadi masalah dengan efek spesial yang ada. Film ini penuh dengan aksi petualangan dan merupakan momen yang menakutkan. Banyak adegan aksi seru dan menakjubkan serta makhluk-makhluk aneh di perut bumi Film ini menjadi catatan menarik bahwa Hollywood dapat membuat tontonan film aksi yang begitu hidup, bagi seluruh lapisan umur untuk bisa dinikmati. Hal itu telah membawakan dimensi baru kepada seni 3D dalam layar lebar. Film 3D ini seluruhnya digital, sehingga memberikan fokus yang lebih tajam, warna lebih terang dan pengalaman seperti terjadi sebenarnya. Seluruh fitur ini merupakan daya jual utama teknologi 3D. “Ini tidak seperti yang pernah kau lihat sebelumnya. 3D hanya digunakan sebagai alat. Tetapi, film ini menggunakan efek visual yang terbaik yang kami punya. Sistem ini namanya RealD, semuanya digital. Film 3D baru seluruhnya digital,” kata Fraser. Teknologi RealD ini pernah digunakan dalam film animasi, seperti Chicken Little dan Meet the Robinson. Journey to the Center of the Earth adalah film action pertama yang menggunakan teknologi ini. Film ini juga menandai debut penyutradaraan film feature Eric Brevig yang dikenal karena pengalamannya selama 20 tahun sebagai supervisor efek visual. Pada film tersebut, Fraser mencoba menjadi seorang eksekutif produser untuk pertama kalinya. Ia mengaku merasa agak ketakutan dan tidak tahu apa yang akan dilakukannya. Namun, Fraser merasa setelah 15 tahun berlalu, telah beranjak tua dan merasa mampu melakukannya.“Aku telah mempelajari semuanya yang ada di sini. Aku cinta film ini. Aku suka melihat orang yang mau menonton film ini. Tentunya para penonton pasti mau membayar dengan harga lebih tinggi, bila kami memberi mereka pengalaman yang sangat bermutu,” tambahnya.

Artikel terkait lainnya : 

Jules Verne, Novel, Book, French, Adventure