Kamis, 10 Juni 2010

Tumor Tumbuh di Leher Widarti

Masyaallah.Derita yang dialami Widarti (22), warga Dusun Jarum, Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding, Tuban, Jawa Timur, sungguh memilukan. Sudah dua tahun lebih, ibu rumah tangga ini menderita tumor ganas di pipi hingga leher kirinya sebesar kepala. Parahnya, semakin hari benjolan itu terus membesar. Menurut penuturan Widarti, penyakitnya itu awalnya hanya sebuah benjolan kecil seperti kutil yang tumbuh leher kiri. Itu terjadi sekira 2,5 tahun silam. Ketika itu, dia baru saja dinikahi Danu Triono (23), warga Desa Widengan, Kecamatan Semanding.

Pasutri itu lalu tinggal bersama keluarga Tamsir (60), ayah Widarti di Dusun Jarum. Benjolan itu akhirnya semakin besar. Dengan diantar suaminya, Widarti mencoba berobat ke RSUD dr R Koesma, Tuban. Setelah menjalani pemeriksaan, dokter RSUD menyarankan Widarti berobat ke rumah sakit dr Soetomo, Surabaya.

Lantaran ingin sembuh, ia pun pergi ke Surabaya. Hingga akhirnya, pada awal tahun 2008 lalu Widarti menjalani operasi di rumah sakit milik Pemprov Jatim tersebut. Ia tak mengerti kenapa yang diambil dokter saat operasi tersebut hanya daging yang sedikit. Saat ditanya, kata dokter daging yang diambil sedikit sebagai sampel. "Lalu dokter mengatakan, kanker itu tak berbahaya," katanya menirukan saran dokter. Tapi anehnya, sepulang dari rumah sakit kondisi penyakit Widarti semakin parah.Selain terus membesar, benjolan juga mengeluarkan cairan dan terkadang bercampur darah. Hari-hari Widarti pun dilaluinya dengan terus merasakan sakit di leher hingga pipinya tersebut. Deritanya semakin menjadi karena kemana-kemana harus membawa kain kemana-mana untuk mengusap cairan itu. "Dibuat makan atau minum juga sulit," terangnya. Lantaran khawatir, ia sempat kembali ke rumah sakit dengan maksud untuk meminta dioperasi. Tapi, dokter menyatakan bahwa Widarti tidak bisa dioperasi selama kondisi tubuhnya tidak fit. Dengan terpaksa, ia kembali ke rumah sambil menunggu kesehatan Widarti sampai siap untuk dioperasi.

Tapi, kondisi Widarti semakin hari malah semakin memburuk. Sehingga tidak mungkin lagi dioperasi. Hingga akhirnya, sampai saat inipun mereka tidak pernah kembali lagi ke RSU dr Soetomo. Widarti sudah pasrah dengan penyakit yang dideritanya. "Pas berobat dulu, saya memakai Jamkesmas. Tapi tidak tahu kenapa, setelah masa berlakunya habis, kami tidak mendapatkan Jamkesmas lagi," ujar Widarti. Pihak keluarga sendiri sebenarnya masih ingin kembali ke RS untuk melakukan operasi terhadap penyakit WIdarti. Tapi, dengan kondisi suami yang hanya sales air mineral, semua keinginan tersebut harus diurungkan. "Sekarang, kami hanya bisa menempuh pengobatan tradisional yang tak banyak biaya," katanya pelan.

Semoga Allah memberikan kesembuhan dan apa yang terbaik buatnya.amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar